Penelitian ini berangkat dari permasalahan yang sering dijumpai dalam layanan dan pengajaran khususnya bimbingan dan konseling yaitu, kurangnya perhatian guru dan terhadap motivasi belajar peserta didik berekonomi rendah di sekolah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penyebab rendahnya motivasi belajar peserta didik berekonomi rendah di MA Miftahul Jannah Pelangas Bangka Barat, dan juga untuk mengetahui penerapan konseling individual dalam meningkatkan motivasi belajar peserta didik berekonomi rendah di MA Miftahul Jannah Pelangas Bangka Barat.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini metode kualitatif, dengan subjek penelitian yang terdiri dari 11 responden. Adapun teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, dokumentasi. Teknik Analisis data antara lain, pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan menarik kesimpulan.

Berdasarkan hasil penelitian ada dua rumusan masalah pada penelitian ini; Apa penyebab rendahnya motivasi belajar peserta didik yang berekonomi rendah di MA Miftahul Jannah Pelangas a. Mengumpulkan catatan dan rekap absen, b. Mengumpulkan data peserta didik yang menerima KIP/PIP, c. Membagikan kartu wawancara kepada peserta didik, disini terdapat 5 permasalahan yang dijumpai peneliti, (1) Sekolah pilihan orang tua, (2) tidak mengetahui adanya beasiswa, (3)Terlalu berisik didalam kelas, (4) Sulit bergaul atau bersosialisasi, (5) Biaya sekolah yang mahal, d. Membuat RPL. Bagaimana penerapan konseling individual dalam meningkatkan motivasi belajar peserta didik berekonomi rendah. a. Bekerja sama dengan seluruh guru; b. Pengentasan masalah peserta didik tetap berdasarkan mekanisme penanganan peserta didik kurangnya motivasi belajar yang berekonomi rendah; c. Memanggil peserta didik yang kurang motivasi belajar dan yang berekonomi rendah ke dalam ruangan satu persatu secara bergantian, d. Lalu memulai layanan konseling individual, e. Guru BK memberikan layanan, pemahaman dan mengikuti sesuai dengan BK Komprehensif, berikut tahapan layanan konseling individual, , yaitu;1) Tahapan awal; 2) Tahap Pertengahan; 3) Tahap Akhir, g. Melihat hasil konseling yang diberikan kepada peserta didik. Dari hasil konseling tersebut sudah ada perubahan pada peserta didik.