Penelitian ini dilatarbelakangi karena banyak terjadi kasus-kasus intoleran yang mengatasnamakan agama. Kasus intoleran pun tidak hanya melibatkan orang dewasa, tetapi juga karena adanya keterlibatan remaja dan usia pelajar sebagai pelaku dan terjadi di sekolah. Hal ini merupakan kecolongan besar munculnya perilaku radikal pada anak muda dalam dunia pendidikan, sehingga harus ada upaya dalam mengatasi hal itu. Pendidikan sebagai aspek yang fundamental juga adalah salah satu solusi upaya untuk mengatasi hal tersebut dengan memberikan bingkai moderasi beragama penting dalam mengelola kehidupan beragama pada masyarakat Indonesia yang plural dan multikultural. Moderasi beragama merupakan upaya untuk menengahi keberagaman yang ada, baik menyangkut etnis, agama, bahasa, gender, ras, kelas sosial, usia, dan sebagainya menjadi sesuatu yang lebih potensial dan memudahkan dalam konteks pembelajaran dan pendidikan.

Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research). Tujuan dari penelitian adalah untuk mendeskripsikan secara komprehensif konsep moderasi beragama dalam pendidikan dan menguraikan strategi implementasi moderasi beragama dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam pada Sekolah Menengah Atas di wilayah Sumatera. Terdapat tiga sumber data penelitian yang digunakan oleh peneliti, yaitu dokumen primer, terdiri dari buku-buku utama atau sumber utama, dokumen sekunder dan dokumen tersier. Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan teori Jacques Derrida. Cara menganalisis data dalam penelitian studi literatur ini adalah dengan memilih dan membelah gejala-gejala yang ada dalam moderasi beragama kemudian dihubungkan dan dibandingkan dengan gejala lain hingga akhirnya ditemukan oposisi-oposisi dan hubungan antara gejala satu dengan gejala yang lainnya.

Hasil penelitian ini bahwa konsep moderasi beragama dalam pendidikan merupakan bentuk internalisasi nilai moderasi beragama, yaitu melalui penentuan kebijakan dan tujuan pendidikan, melalui formulasi kurikulum dan melalui penyampaian nilai-nilai yang tersembunyi dalam hidden curriculum. Di sekolah, nilai-nilai dan sikap moderasi beragama tersebut terealisasi dalam ruang-ruang kelas yang melibatkan guru sebagai fasilitator, dan siswa sebagai subject learning. Strategi implementasi moderasi beragama dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam pada Sekolah Menengah Atas terdiri dari membangun moderasi beragama di ruang-ruang kelas. Hal ini dapat dilakukan dengan menghadirkan sosok guru yang moderat dan membangun pemahaman konsep dan sikap moderasi siswa. Untuk mengimplementasikan moderasi beragama dapat dilakukan dengan cara metode diskusi, metode kerja kelompok, metode study tour (karya wisata).