Permasalahan penelitian ini berdasarkan pada meningkatnya para wanita yang bekerja seiring dengan perkembangan kesetaraan gender dan emansipasi wanita. Para wanita karier dituntut untuk cerdas dalam mengatur waktu antara bekerja dan mengurus keluarga, terutama anak-anak mereka. Inilah yang terjadi saat ini dikalangan masyarakat, yang juga terjadi di lingkungan tenaga pengajar di SD 1 Koba yang memiliki anak usia 6-8 tahun. Oleh karena itu, penelitian ini mengkaji 2 aspek yaitu: Pertama, bagaimana strategi wanita karier dalam pendidikan keagamaan anak. Kedua, apa saja yang menjadi faktor penghambat wanita karier menerapkan pendidikan keagamaan pada anak.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif, di mana penulis melakukan penelitian dengan pengamatan secara tidak langsung terhadap wanita karier yang berprofesi sebagai guru di SD 1 Koba. Penulis memperoleh data dengan teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara, observasi, serta dokumentasi. Setelah data terkumpul penulis melakukan analisis data, sehingga penulis menemukan kesimpulan yang merupakan jawaban dari rumusan masalah.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi wanita karier dalam mendidik keagamaan anak ialah dengan cara menjalin komunikasi yang baik dengan anak, menanamkan nilai-nilai keagamaan sejak dini pada anak, membimbing anak pada saat melakukan aktifitas belajar, baik itu belajar mengenai ilmu pengetahuan umum ataupun belajar ilmu keagamaan seperti sholat dan mengaji, memfasilitasi anak dengan memasukkan anak ke lembaga yang mengajarkan anak mengenai akhlak dan ilmu pendidikan islam serta mengarahkan anak dalam melakukan kegiatan-kegiatan positif yang diminati anak. Kemudian faktor penghambat wanita karier dalam memberikan pendidikan keagaman pada anak, yaitu pertama masalah waktu, kedua faktor perkembangan beragama pada anak.