Peneliti mengangkat permasalahan ini berdasarkan keadaan yang terjadi, yaitu banyaknya prostitusi sangat meresahkan masyarakat. Namun tidak sedikit pula yang ingin kembali menata hidup agar lebih baik. Berdasarkan hal tersebut jelas bahwa seseorang itu membutuhkan bantuan untuk mendapatkan suatu layanan yang dapat membantu seperti halnya terapi mental spiritual. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan terapi mental spiritual yang efektif bagi warga binaan di yayasan atap langit Bangka Belitung.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan dengan metode deskriptif kualitatif yang mengumpulkan data dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi dengan 1 orang ketua yayasan, 1 orang Pembina keagamaan dan 3 orang klien sebagai informan yang kemudian data dianalisa menggunakan teknik anallisa data yaitu reduksi data, penyajian data dan verifikasi data sehingga dapat menghasilkan data yang akurat.
Hasil dari penelitian ini menemukan bahwa program pelaksanaan terapi mental spiritual dilakukan melalui tiga tahap, tahap pertama yaitu dengan melakukan wudu, mendengarkan nasihat keagamaan, mempelajari thaharah, tahap kedua yaitu melaksanakan salat taubat, zikir jali (zikir lisan), dan membaca al-qur’an. tahap ketiga yaitu merasakan manfaat yang dapatkan klien dan evaluasi. Pelaksanaan terapi mental spiritual ini dapat dinilai efektif karena dapat memberikan dampak yang positif bagi warga binaan apabila dilakukan dengan bersungguh-sungguh.