Permasalahan dalam penelitian ini tidak lepas dari kompetensi sosial guru yang dapat menetukan keaktifan belajar peserta didik. Rendahnya kompetensi sosial guru merupakan salah satu faktor penyebab rendahnya keaktifan belajar peserta didik, begitu pula sebaliknya, karena kemampuan seseorang untuk memahami dan menyerap pelajaran berbeda tingkatannya. Sama halnya dengan kompetensi sosial guru dan keaktifan belajar peserta didik kelas X, XI, XII di SMA Negeri 2 Pangkalpinang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompetensi sosial guru terhadap keaktifan belajar peserta didik di SMA Negeri 2 Pangkalpinang.

Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Jenis analisisnya menggunakan statistik inferensial. Jumlah populasinya seluruh guru mata pelajaran dan seluruh peserta didik di SMA Negeri 2 Pangkalpinang.Teknik sampel yang digunakan yaitu teknik random sampling, dengan menggunakan rumus Taro Yamane, sehingga diperoleh jumlah sampel 32 orang guru dan 90 orang peserta didik. Teknik pengumpulan data yang digunakan melalui angket. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi linier sederhana yang didahului dengan uji persyaratan analisis yaitu uji normalitas, uji linieritas dan homogenitas.

Berdasarkan hasil analisis data dengan taraf signifikansi 5% diperoleh
t-hitung 1,170 > t-tabel 0,159 hal ini berarti Ha diterima dan Ho ditolak. Bentuk persamaan linier sederhana yang diperoleh yaitu Y = 96,130 + 0,181 X, dan kofesien determinasi ialah sebesar 17%. Berdasarkan analisis tersebut terdapat pengaruh antara kompetensi sosial guru terhadap keaktifan belajar peserta didik di SMA Negeri 2 Pangkalpinang. Jadi persamaan regresi dapat dijadikan prediksi bahwa setiap penambahan satu satuan pada kompetensi sosial guru, maka akan menaikan keaktifan belajar peserta didik sebesar 0,181 maupun sebaliknya.