INDONESIA
Tingkat kekerasan seksual terhadap perempuan sampai saat ini masih sangat tinggi. Kekerasan pada perempuan hampir terjadi di semua ranah baik kekerasan rumah tangga maupun kekerasan di publik. Kekerasan ini cukup luas pada kehidupan perempuan, nilai-niai yang membuat perempuan sebagai makhluk yang lemah, dianggap tidak boleh berada di publik atau dianggap sebagai makhluk pemuas nafsu semata, karena itu tingkat kekerasan terhadap perempaun masih menduduki posisi tertinggi hingga saat ini. Isu mengenai kekerasan seksual pada perempuan sering dianggap sebagai persoalan individu padahal isu tersebut sudah menjadi isu global yang mengandung perhatian banyak kalangan.

Penelitian ini membahas implementasi kode etik jurnalistik pada pemberitaan kekerasan perspektif gender di media online konde.co. Kode etik jurnalistik merupakan aturan yang telah disampaikan oleh insan pers di Indonesia dan menjadi acuan wajib dipegang oleh setiap wartawan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode deskripsi dengan teknik pengumpulan data dengan menggunakan teknik dokumentasi, observasi dan studi pustaka. Sedangkan teknik analisis wacana yaitu dengan model sara mills dan objektivitas untuk mengetahui bagaimana pemberitaan kekerasan gender di media online konde.co dan seberapa jauh implementasi kode etik jurnalistik pada media tersebut dengan menggunakan teori analisis wacana kritis dari Sara Mills dan objektivitas dari Denis McQuail dan dikembangkan oleh Wastertahll pada edisi Janurari-Maret.

Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa penerapan pasal 5 Kode Etik Jurnalistik (KEJ) dalam penulisan berita di media online konde.co belum diterapkan sepenuhnya, salah satunya dengan pelanggaran pasal 5 Kode Etik Juranlistik (KEJ) yang dilakukan oleh penulis. Sebagian wartawan mengetahui soal Kode Etik Juranlistik (KEJ) tersebut yang melanggar wartawan Indonesia tidak menyebutkan dan menyiarkan identitas korban kejahatan dan tidak menyebutkan identitas korban.