INDONESIA:
Peneliti mengangkat permasalahan berdasarkan keadaan bahwa peserta didik yang berada di MTs Nurul Hikmah Desa Kapuk memiliki kegiatan wajib yakni kegiatan Tahfiz Al-qur’an, dalam kegiatan ini peserta didik masih banyak yang belum tuntas dalam hafalan Al-qur’an juz 30. Faktor yang melatarbelakangi terjadinya hal tersebut adalah pengaruh lingkungan yang tidak baik, pengaruh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang salah gunakan. Dengan adanya pengaruh tersebut membuat mereka tidak tuntas dalam menghafal Al- qur’an juz 30 di sekolah. Peserta didik pada perkembangan hafalannya sangat memerlukan bimbingan para guru di sekolah serta perhatian dari orangtuanya. Maka untuk mengatasai masalah tersebut mereka memerlukan pembina tahfiz serta para guru dan orangtua. Perihal ini mutlak dibutuhkan alternatif-alternatif yang praksis dalam pembinaan kegiatan Tahfiz Al-quran. Demikan itu, setidaknya sebagai pembelajaran bagi para guru bahwa peserta didik sangat memerlukan pembinaan untuk peserta didik benar- benar mengikuti kegiatan tahfiz Al-qur’an. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana implementasi kegiatan tahfiz Al-qur’an juz 30 melalui metode tasmi’ dan faktor apa saja yang mendukung dan menghambat dalam pembinaan tahfiz Al-qur’an untuk peserta didik.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (field research) dengan metode pengumpulan data utamanya melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Kemudian data dianalisis yaitu, dengan teknik deskriptif kualitatif. Selanjutnya data yang terkumpul dianalisis dengan teori pendidikan.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pembinaan tahfiz Al-qur’an melalui metode Tasmi’ untuk peserta didik dapat memudahkan hafalannya. Dalam kegiatan tahfiz Al-qur’an ini pembina telah memberikan nasehat, motivasi, dan penanaman nilai-nilai Al-qur’an, serta melakukan bimbingan kepada para peserta didik yang bermasalah secara terus menerus dalam hafalannya dan menemukan faktor yang mendukung dalam hal ini adanya komitmen dari kapala madrasah dan guru serta orang tua dalam memperbaiki hafalan Al-qur’an untuk peserta didik, serta mengetahui hambatan-hambatan atau faktor penghambat yang dihadapi seperti kurangnya kemauan peserta didik untuk menghafal Al-qur’an.