INDONESIA:
Menghafal Al-Qur’an merupakan suatu perbuatan yang sangat mulia dan terpuji, dalam menghafal Al-Qur’an diperlukan metode-metode khusus untuk memudahkan dalam proses menghafalnya. Diantara metode-metode itu ialah metode ziyadah, takrir, dan mutqin. Hal ini digunakan untuk menjaga hafalan agar tetap melekat dalam pikiran. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan efektivitas penerapan metode ziyadah, takrir dan mutqin dalam meningkatkan hafalan al-Qur’an santri di Ma’had Tahfidz Hidayatul Qur’an desa Puding Besar.

Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, yang mengambil lokasi di Ma’had Tahfidz Hidayatul Qur’an Puding Besar dan subjek penelitian adalah asatidzah dan para santri. Sumber data penelitian ini yaitu sumber data primer dan sumber data sekunder. Teknik pengumpulan data yaitu metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dari data yang di peroleh serta terkumpul kemudian di analisis dengan menggunakan teknik analisis data yang berupaya mencari makna suatu kejadian.

Berdasarkan deskripsi dan penyajian analisis data yaitu melalui hasil wawancara dan observasi. Penerapan metode ziyadah yaitu metode menghafal atau menambah hafalan baru kemudian menyetorkan kepada asatidzah. Metode takrir yaitu mengulang hafalan yang sudah diperdengarkan kepada muhafidz atau guru tahfidz. Metode mutqin adalah metode melancarkan atau mengulang hafalan lama sebanyak satu juz. takrir implementasinya yaitu pengulangan hafalan yang sudah dihafal memerlukan waktu tidak sedikit, meski bila dilakukan tidak sulit seperti menghafal materi baru. Berdasarkan analisis data dapat dijelaskan bahwa penerapan metode ziyadah,takrir dan mutqin dalam menghafal Al-Qur’an santri di Ma’had Tahfidz Hidayatul Qur’an Puding Besar cukup efektif. Hal ini ditunjukkan dengan hasil pembelajaran tahfidzul Qur’an yang dilaksanakan oleh 20 asatidzah dan 15 santri dapat menghafal al-Quran 5 Juz (Qs. Al-Baqarah, Qs. Ali ‘Imran, Qs.An-Nisa dan Juz ‘Amma) dalam waktu satu tahun, maka dari itu metode tersebut dikategorikan cukup efektif.