INDONESIA:
Saat ini siswa SMA menghadapi kesulitan saat memilih karir. Masalah ini timbul akibat siswa kurang mengetahui dengan jelas potensi, minat, bakat serta pilihan karirnya. Dalam permasalahan ini guru BK memegang peranan krusial untuk membantu siswa mengenali potensi diri mereka. Melalui layanan bimbingan dan konseling, guru BK berupaya menumbuhkan motivasi belajar dan semangat melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Namun, pemahaman tentang bagaimana layanan ini dilaksanakan dan sejauh mana pengaruhnya sering kali luput dari perhatian. Terlebih lagi, guru BK di SMA Negeri 1 Parittiga tidak mendapat jam mengajar tetap di kelas, sehingga berupaya mencari waktu yang tepat dengan jam kosong guru mapel lainya untuk berinteraksi dengan siswa.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk layanan bimbingan dan konseling yang diberikan oleh guru BK dalam memotivasi siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi serta faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan siswa dalam melanjutkan atau tidak melanjutkan studi. Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Parittiga dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, dan dokumentasi terhadap guru BK, kepala sekolah, serta wali kelas dan siswa kelas XI.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa layanan bimbingan dan konseling yang diberikan meliputi layanan bimbingan klasikal, informasi, penempatan dan penyaluran, orientasi, serta konseling individu. Layanan tersebut disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik siswa, serta dilakukan secara fleksibel sesuai kondisi sekolah. Faktor yang mempengaruhi motivasi siswa antara lain dukungan keluarga, kondisi ekonomi, minat pribadi, serta informasi yang diperoleh mengenai perguruan tinggi. Kesimpulannya, peran guru BK sangat penting dalam memfasilitasi dan mendorong siswa untuk merancang masa depan pendidikan mereka secara terarah melalui berbagai layanan bimbingan yang terstruktur dan relevan.