INDONESIA:
Program pelayanan sidang diluar gedung adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh Pengadilan Agama secara bersama-sama dan terkoordinasi dalam jangka waktu dan tempat tertentu, dalam memberikan layanan sidang keliling terhadap pengesahan perkawinan dan perkara lainnya sesuai dengan kewenangan Pengadilan Agama dan untuk memenuhi pencatatan perkawinan. Sidang diluar gedung pengadilan dapat dilaksanakan dalam bentuk sidang ditempat sidang tetap atau sidang keliling atau pada kantor kecamatan, kantor urusan agama, kantor desa, atau gedung lain yang dianggap memadai.

Sumber Data yang digunakan dalam penelitian ini ialah sumber data primer dan sekunder, guna membantu peneliti dalam melakukan pengumpulan data. Metode yang digunakan peneliti dalam pengumpulan dalam pengumpulan data dilapangan dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan dokumentasi. Kemudian fakta yang telah diperoleh dianalisis data menggunakan metode analisis kualitatif yaitu penelitian yang berdasarkan data, dan data yang diperoleh tersebut disusun secara sistematis untuk selanjutnya disimpulkan dengan cara induktif.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penyelesaian perkara melalui sidang keliling dalam penyelesaian perkara itsbat nikah di wilayah Kabupaten Bangka Barat oleh Pengadilan Agama Mentok ditinjau berdasarkan efektivitas hukumnya dari unsur subtansi hukumnya telah sesuai dengan Pasal 19 PERMA RI No. 01 Tahun 2014. Sedangkan dari segi pelaksanaannya sesuai dengan asas persidangan yang sama di gedung Pengadilan Agama Mentok. Pelaksanaan sidang keliling ini dalam mewujudkan asas sederhana, cepat, dan biaya ringan telah sesuai dengan Pasal 3 PERMA RI No.01 Tahun 2014 Tentang Pedoman Pemberian Layanan Bantuan Hukum Bagi Masyarakat Yang Tidak Mampu di Pengadilan. pada praktiknya hakim telah sesuai menjalankan asas ini dalam perkara itsbat nikah mengingat perkara ini hanya dilaksanakan satu kali sidang saja.