Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan tulang punggung negara, utamanya dalam mengurangi tingkat pengangguran dan kemiskinan di Indonesia. Disaat yang bersamaan, para pelaku UMKM dihadapkan pada persoalan kurangnya kecerdasan financial (financial literacy). Oleh karena itu, kendati pemerintah telah membuka akses keuangan (financially literacy) yang menjadi syarat mutlak agar UMKM dapat berkembang, tidak akan terwujud secara maksimal selama para pelaku UMKM tersebut tidak terliterasi dengan baik. Dalam hal itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh inklusi dan literasi keuangan syariah terhadap kinerja UMKM di Bangka Belitung

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah pelaku usaha mikro, kecil dan menengah di Bangka Belitung yang berjumlah 180.184 dan diambil sampel sebanyak 399 responden, sedangkan untuk teknik pengambilan sampel menggunakan proportional random sampling. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer diperoleh dari hasil jawaban responden melalui kuesioner. Sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi klasik, uji regresi linier berganda dan uji hipotesis. Pengelolaan data pada penelitian ini menggunkan alat bantu software SPSS versi 20.0

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tingkat pengetahuan inklusi keuangan pelaku UMKM di Bangka Belitung sebesar 18% dan tingkat literasi keuangan syariah sebesar 29,81% termasuk dalam kategori rendah karena <60 persen. Inklusi keuangan dan literasi keuangan syariah berpengaruh terhadap kinerja UMKM. Dilihat hasil uji F menunjukan bahwa nilai fhitung sebesar 63,485 dan ftabel sebesar 3,018452 dengan signifikansi 0,000. Artinya variabel inklusi dan literasi keuangan syariah berpengarung secara simultan terhadap kinerja UMKM dilihat dari hasil nilai fhitung > ftabel dengan tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05