INDONESIA:
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara mendalam implementasi pendekatan behavioristik dalam meningkatkan kedisiplinan siswa di SMK Negeri 1 Parittiga. Masalah kedisiplinan sering kali menjadi tantangan krusial dalam lingkungan pendidikan, sehingga diperlukan strategi yang efektif untuk mengatasinya. Berdasarkan teori BF Skinner yang menekankan pada konsep penguatan (reinforcement) dan hukuman (punishment) sebagai pembentuk perilaku, penelitian ini berupaya mengali bagaimana prinsip-prinsip tersebut diterapakan di sekolah.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan melalui obervasi partisipatif terhadap interaksi guru dan siswa dikelas dan dilingkungan sekolah, wawancara mendalam dengan guru bimbingan konseling (bk), siswa, dan analisis dokumen terkait peraturan sekolah dan catatan pelanggaran kedisiplinan. Subjek penelitian dipilih secara purposive sampling untuk mendapatkan informasi yang kaya dan relevan.

Hasil penelitian menunjukan bahwa SMK Negeri 1 Parittiga secara implisit telah menerapkan beberapa prinsip behavioristik Skinner. Seperti penguatan positif terlihat dari pemberian pujian, apresiasi dan pemberian poin kepada siswa yang sudah menunjukan perilaku kedisiplinan, seperti kehadiran siswa yang tepat waktu, penyelesaian tugas, dan kepatuhan terhadap aturan sekolah. Sementara itu hukuman negatif (pengurangan hak atau kosenkuensi) dan hukuman positif (pemberian hapalan surat-surat pendek) juga diterapkan sebagai upaya untuk mengurangi perilaku tidak disiplin. Namun penerapannya masih bervariasi antara guru dan belum terintegrasi secara komprehensif. Tantangan yang ditemukan meliputi konsitensi penerapan, pemahaman guru terhadap konsep behavioristik, dan resistensi dari sebagian kecil siswa.