INDONESIA:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implementasi layanan konseling individu dengan teknik punishment dalam mengurangi perilaku merokok pada siswa serta dampak yang ditimbulkan setelah dilaksanakannya layanan tersebut. Latar belakang penelitian ini dilandasi oleh adanya perilaku merokok pada siswa yang mengganggu kedisiplinan dan kesehatan serta bertentangan dengan aturan sekolah. Layanan konseling individu dipilih sebagai pendekatan yang mampu menangani masalah siswa secara personal, sedangkan teknik punishment digunakan sebagai bentuk konsekuensi untuk memunculkan efek jera yang edukatif.

Penelitian ini menggunakan jenis pendekatan kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Subjek penelitian adalah guru Bimbingan dan Konseling serta beberapa siswa yang memiliki kebiasaan merokok. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan model interaktif Miles dan Huberman yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini juga menggunakan teori Operant Conditioning dari B.F. Skinner serta pendekatan Transtheoretical Model of Change dalam menganalisis perubahan perilaku siswa.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi konseling individu dengan teknik punishment dilakukan secara bertahap melalui tahap awal, inti, penutup, dan tindak lanjut. Teknik punishment yang digunakan bersifat edukatif seperti pemberian tugas, teguran, dan pembatasan fasilitas, yang tetap memperhatikan nilai-nilai kemanusiaan. Dampak layanan ini bervariasi; beberapa siswa menunjukkan penurunan frekuensi merokok dan peningkatan kesadaran diri, sementara yang lain masih berada pada tahap resistensi perubahan. Konseling individu dengan teknik punishment terbukti memberikan kontribusi dalam mendorong perubahan perilaku merokok siswa, meskipun efektivitasnya sangat dipengaruhi oleh faktor internal dan lingkungan siswa.