INDONESIA :
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji proses komunikasi interpersonal antara guru dan siswa tunarungu serta faktor-faktor penghambat yang mempengaruhi peningkatan kepercayaan diri siswa di SLBN Sungailiat Kabupaten Bangka. Rumusan masalah utama meliputi bagaimana proses komunikasi yang berlangsung dan faktor apa yang menjadi hambatan dalam proses tersebut.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses komunikasi interpersonal yang efektif ditandai dengan pembangunan hubungan yang hangat dan saling percaya melalui tahapan pengenalan, penguatan hubungan, dan keterlibatan emosional (bonding). Strategi ini berhasil meningkatkan kepercayaan diri siswa dan keterlibatan mereka dalam proses belajar serta kehidupan sosial di luar sekolah.

Namun, sejumlah faktor menghambat keberhasilan komunikasi, seperti variasi bahasa isyarat yang digunakan siswa yang beragam dari lingkungan keluarga, kondisi fisik ruang kelas yang tidak mendukung, serta pengalaman emosional negatif siswa akibat perundungan dan penolakan sosial.
Faktor-faktor ini menyebabkan kendala dalam pemahaman dan partisipasi aktif siswa. Secara keseluruhan, penelitian menegaskan perlunya pendekatan empatik dan fasilitas yang memadai untuk memperkuat komunikasi antara guru dan siswa tunarungu demi meningkatkan kepercayaan diri dan keberhasilan akademik mereka.