INDONESIA:
Penelitian ini mengkaji nilai-nilai pendidikan Islam yang terkandung dalam tradisi tahlilan dan implikasinya terhadap kepedulian sosial di Desa Lassar Kabupaten Belitung. Tahlilan merupakan tradisi yang diwariskan turun-temurun, bertujuan mendoakan almarhum dan mempererat silaturahmi. Tradisi ini mencerminkan ajaran Islam yang menyeimbangkan hubungan dengan Allah (habluminallah) dan hubungan antar sesama (hamluminannas). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi nilai-nilai pendidikan Islam dalam tahlilan dan menganalisis kontribusinya dalam meningkatkan kepedulian sosial masyarakat Desa Lassar.

Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan pendekatan etnografi. Teknik pengumpulan data digunakan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Peneliti melakukan observasi partisipasi aktif dengan terlibat langsung dalam kegiatan tahlilan untuk mendapatkan pemahaman mendalam. Sumber data primer diperoleh dari wawancara dengan Kepala Dusun, tokoh agama, dan tokoh masyarakat. Data sekunder didapatkan dari literatur, jurnal, dan dokumen lain yang relevan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tahlilan di Desa Lassar mengandung tiga nilai utama: nilai ilahiah, insaniah, dan altruisme. Nilai ilahiah terwujud melalui penguatan hubungan vertikal dengan Allah, seperti pembacaan zikir, tahlil, dan doa yang menumbuhkan ketakwaan dan kesadaran akan akhirat. Nilai insaniyah tampak dari semangat kebersamaan, gotong royong, dan solidaritas antarwarga, di mana masyarakat saling membantu tanpa diminta. Altruisme terbukti dari tindakan sukarela warga yang membantu dengan ikhlas tanpa mengharapkan imbalan, dilandasi kesadaran akan tanggung jawab sosial dan keikhlasan beramal. Dengan demikian, tahlilan tidak hanya menjadi ritual keagamaan, tetapi juga sarana efektif dalam pendidikan karakter dan penguatan kepedulian sosial di masyarakat Desa Lassar.