INDONESIA:
Perkembangan potensi UMKM di Indonesia tidak terlepas dari peran serta perbankan dalam menyalurkan pembiayaan kepada para pelaku usaha. Masalah yang sering dihadapi oleh para pelaku UMKM yaitu kurangnya permodalan. Pelaku usaha kelas menengah kebawah tidak memilik cukup modal untuk membuka usaha, sehingga pelaku usaha kelas menengah ini memerlukan bantuan permodalan supaya dapat membuka usaha atau bisa mengembangkan usahanya. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui prosedur penyaluran KUR pada perkembangan UMKM di Kota Sungailiat dan mengetahui efektivitas penyaluran KUR pada perkembangan UMKM di Kota Sungailiat.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan sumber data primer dan sumber data sekunder. Adapun informan dalam penelitian yaitu nasabah pembiayaan KUR BSI ada 10 orang dan pihak bank bagian pembiayaan ada 2 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data peneliti mereduksi data dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi serta membuat kesimpulan penelitian.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa prosedur penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) oleh BSI kantor cabang Sungailiat dilaksanakan dengan tahap permohonan kredit, tahap analisis kredit, tahap pemberi keputusan, dan tahap pencairan. Dari tahapan tersebut calon nasabah UMKM dilakukan wawancara, pengajuan pembiayaan, survey dan monitoring. Efektivitas penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada perkembangan UMKM di Kota Sungailiat telah berjalan secara efekrif. Hal ini dapat dibuktikan berdasarkan aspek ketepatan sasaran, aspek ketepatan waktu, aspek ketepatan jumlah, aspek ketepatan beban kredit, dan aspek ketepatan prosedur yang sesuai dengan indikator yang sudah ditetapkan. Nasabah UMKM yang menerima KUR dari BSI cabang Sungailiat juga menunjukkan perkembangan yang positif, hal ini terbukti dengan adanya peningkatan pendapatan, peningkatan jumlah pelanggan, dan peningkatan kualitas produk.