INDONESIA:
Inflasi merupakan fenomena ekonomi yang dapat mempengaruhi stabilitas
perekonomian suatu daerah. Dalam perspektif ekonomi Islam, Al-Maqrizi
membedakan inflasi menjadi dua bentuk, yaitu natural inflation (inflasi alami) dan human error inflation (inflasi akibat ulah manusia). Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan komoditas pangan merupakan faktor yang dapat menimbulkan kedua jenis inflasi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan harga komoditas pangan terhadap inflasi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tahun 2020-2024 secara parsial dan secara simultan.

Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan data sekunder yang diperoleh dari web Pertamina dan Badan Pusat Statistik. Sampel yang digunakan sebanyak 60 data. Adapun teknik analisis data pada penelitian ini adalah menggunakan teknik Analisis Deskriptif, Uji Asumsi Klasik (Uji Normalitas, Uji Multikoloniearitas, Uji Autokorelasi dan Uji Heteroskedastisitas) dan Uji Hipotesis (Uji Parsial T, Uji Simultan F dan Uji Koefisien Determninasi) dan Analisis Regresi Berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa harga Solar berpengaruh signifikan terhadap inflasi dengan nilai signifikansi 0,00 < 0,05. Harga Pertalite berpengaruh positif signifikan terhadap inflasi dengan nilai signifikansi 0,00 < 0,05. Harga Beras berpengaruh positif signifikan terhadap inflasi dengan nilai signifikansi 0,042 < 0,05. Sementara itu, harga Bawang Merah berpengaruh terhadap inflasi dengan nilai signifikansi 0,00 > 0,05. Dan secara bersama-sama variabel Solar, Pertalite, Beras dan Bawang Merah memiliki pengaruh secara signifikan terhadap inflasi di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2020-2024. Hal tersebut dibuktikan dengan nilai signifikansi berada di bawah batas 0,05.