INDONESIA:
Penggunaan media sosial dalam Pendidikan adalah fenomena yang semakin mendapatkan perhatian di era digital ini. Fenomena ini berkaitan dengan pemanfaatan aplikasi media sosial yang digunakan seperti, WhatsApp, Facebook, Twitter, Instagram, Tiktok dan Platfrom lainnya sebagai alat pendukung dalam proses pembelajaran dan pengajaran. Konsep ini didasarkan pada keyakinan bahwa media sosial dapat menjadi alat yang efektif untuk meningkatkan interaksi, kolaborasi, dan pembelajaran siswa di dalam dan di luar kelas sehingga bisa meningkatkan motivasi belajar siswa.

Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan jenis penelitian Ex Post Facto. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan angket dan dokumentasi. Teknik analisis data penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dan analisis statistik inferensial. Analisis statistik inferensial meliputi uji prasyarat dan uji hipotesis. Uji prasyarat berupa uji normalitas, dan linearitas. Sedangkan uji hipotesis meliputi uji korelasi sederhana, uji regresi liner sederhana, uji T, dan uji koefisien determinasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa output yang di olah melalui program Microsoft Excel 2010 dan SPSS versi 22 diketahui nilai koefisien korelasi sebesar 0,129 dan nilai t hitung 2,109 > nilai t tabel 1,969 serta nilai signifikansi (sig) yaitu 0,036 < 0,05 yang berarti Ha diterima dan Ho ditolak. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang positif namun sangat lemah antara intensitas penggunaan media sosial terhadap motivasi belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti siswa SMK N 1 Parittiga. Selanjutnya nilai R Square sebesar 0,017 atau 1,7% Intensitas penggunaan media sosial mempengaruhi motivasi belajar PAI dan Budi Pekerti siswa SMK N 1 Parittiga.