INDONESIA:
Penyaluran pembiayaan gadai syariah (rahn) di Indonesia menunjukkan pertumbuhan yang konsisten, didorong oleh meningkatnya kebutuhan ekonomi masyarakat serta permintaan terhadap layanan keuangan yang cepat dan sesuai dengan prinsip syariah. Emas, sebagai aset paling likuid, sering digunakan sebagai jaminan dalam transaksi gadai syariah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fluktuasi harga emas, tingkat inflasi, dan BI rate terhadap penyaluran pembiayaan gadai syariah (rahn) pada Pegadaian Syariah di Indonesia periode (2020-2024).

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan regresi linier berganda. Data yang digunakan merupakan data runtun waktu bulanan yang diperoleh dari laporan keuangan Pegadaian Syariah selama tahun 2020-2024. Setelah data dikumpulkan, peneliti melakukan analisis statistik deskriptif serta uji asumsi klasik, termasuk uji normalitas, multikolinearitas, heteroskedastisitas, dan autokorelasi. Selanjutnya, dilakukan analisis regresi linier berganda melalui uji t, uji F, dan koefisien determinasi (R²) dengan menggunakan program Eviews 12.

Hasil analisis data menunjukkan bahwa (1) fluktuasi harga emas berpengaruh signifikan terhadap penyaluran pembiayaan rahn, dengan nilai probabilitas sebesar 0,000 < 0,05 dan nilai t-hitung sebesar 13,48 lebih besar daripada t-tabel sebesar 2,003. (2) tingkat inflasi tidak berpengaruh signifikan, ditunjukkan oleh nilai probabilitas sebesar 0,319 > 0,05 dan nilai t-hitung sebesar -1,004 lebih kecil dari t-tabel 2,003. (3) variabel BI rate juga tidak memiliki pengaruh signifikan, dengan nilai probabilitas sebesar 0,6737 > 0,05 dan nilai t-hitung sebesar 0,4233 lebih kecil dari t-tabel sebesar 2,003. (4) secara simultan, fluktuasi harga emas, tingkat inflasi, dan BI rate secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap penyaluran pembiayaan rahn, dengan nilai probabilitas sebesar 0,000 < 0,05 dan nilai f-hitung sebesar 182,7 yang lebih besar dari nilai f-tabel sebesar 2,77