INDONESIA;
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya praktik kawin hamil yang disebabkan dari hubungan badan sebelum adanya ikatan perkawina yang sah, kehamilan diluar nikah tersebut akan berimbas pada status nasab anak yang dikandungnya. Kasus perkawinan wanita hamil yang terjadi dan status nasab anak kawin hamil yang kurang dipahami oleh masyarakat inilah yang menjadi latar belakang peneliti untuk melakukan penelitian di Desa Kemuja Kecamatan Mendo Barat Kabupaten Bangka terkait pandangan tokoh agama terhadap status nasab anak dari perkawinan wanita hamil yang ada di desa Kemuja.

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisi pandanagan tokoh agam desa Kemuja terkait status nasab anak dari perkawinan wanita hamil dan untuk mengetahui proses perkawinan wanita hamil di desa Kemuja. Dalam menjawab permasalahan tersebut peneliti menggunakan Jenis penelitian kualitatif dan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan yuridis empiris.

Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa pandangan para tokoh agama desa Kemuja tentang pelaksanan perkawinan wanita hamil pada saat hamil adalah diperbolehkan, namun sebagian tokoh agama menambahkan bahwa semestinya ada pengulanga perkawin setelah anak itu lahir. Pandangan tokoh agama terkait, status nasab anak dari perkawinan wanita hamil ada dua pandangan pertama yaitu: bahwa anak yang dilahirkan merupakan anak sah bagi kedua orang tua, anak tersebut memiliki hubungan nasab serta mamiliki hak perwalian dan warisan kepada ayah yang mengawini ibunya. Kedua yaitu: anak dari perkawin wanita hamil hanya memiliki status nasab kepada ibunya serta keluarga ibunya saja karena anak tersebut sudah ada dalam kandungan ketika kedua orang tuanya menikah.