INDONESIA:
Dalam konteks pembelajaran di taman kanak-kanak, penerapan komunikasi kelompok menjadi salah satu aspek penting yang dapat mempengaruhi suasana belajar dan motivasi anak-anak. Penelitian ini berusaha untuk menelusuri bagaimana komunikasi tersebut dilakukan, bagaimana suasana yang tercipta, serta tantangan apa saja yang dihadapi dalam prosesnya agar kegiatan belajar Al-Qur’an di Majelis Taklim dapat berjalan secara efektif dan menyenangkan.

Penggunaan pendekatan kualitatif dengan teknik observasi dan wawancara membantu peneliti mendapatkan gambaran yang mendalam tentang pola komunikasi yang diterapkan ustadz dan anak-anak selama kegiatan belajar berlangsung. Data yang diperoleh dianalisis secara deskriptif untuk mengidentifikasi bentuk-bentuk komunikasi, faktor pendukung maupun hambatan yang mempengaruhi keberhasilan proses interaksi tersebut.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi yang humanis, hangat, dan kontekstual mampu meningkatkan motivasi dan partisipasi anak dalam belajar Al-Qur’an. Faktor pendukung efektifitas komunikasi meliputi suasana belajar yang rileks dan pendekatan yang personal, sedangkan hambatan utama muncul dari kurangnya variasi metode pengajaran dan perhatian emosional terhadap anak. Dari temuan ini, dapat disimpulkan bahwa keberhasilan revitalisasi antusiasme belajar anak dalam konteks majelis taklim sangat bergantung pada penerapan komunikasi kelompok yang mampu membangun hubungan baik dan suasana yang mendukung. Oleh karena itu, peningkatan kualitas komunikasi menjadi langkah penting yang perlu terus dikembangkan demi tercapainya pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna.