INDONESIA:

Penelitian ini dilatarbelakangi dari data pra-penelitian pada SMA Negeri 1 Pangkalan Baru yang menunjukkan masih banyak peserta didik yang menganggap pernikahan dini sebagai hal biasa atau mengikuti tren.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pemahaman tentang pernikahan dini peserta didik SMA Negeri 1 Pangkalan Baru, Bangka Tengah.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei. Populasi penelitian adalah seluruh peserta didik kelas XI SMA Negeri 1 Pangkalan Baru yang berjumlah 204 siswa. Sampel penelitian berjumlah 67 siswa, ditentukan menggunakan rumus Solvin dengan tingkat kesalahan 10% dan dipilih secara acak (random sampling) dengan mempertimbangkan kategori jenis kelamin (20%), kelas (30%), dan usia (50%). Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner. Teknik analisis data melibatkan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov dan uji statistik deskriptif (univariat).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa data pemahaman tentang pernikahan dini peserta didik terdistribusi normal dengan nilai Asymp. Sig. 0.063 (> 0.05). Mayoritas responden adalah perempuan (55.2%) dan berusia di atas 16 tahun (73%). Berdasarkan indikator pemahaman, 64.2% responden memiliki pengetahuan tinggi, 70.2% menunjukkan sikap positif, dan 59.7% memiliki kualitas pendidikan yang baik. Secara keseluruhan, temuan ini mengindikasikan bahwa peserta didik SMA Negeri 1 Pangkalan Baru memiliki modal dasar yang kuat dalam menghadapi isu pernikahan dini, ditandai dengan tingkat pengetahuan dan sikap yang cenderung positif, serta kualitas pendidikan yang memadai. Namun, masih ada sebagian kecil responden dengan pengetahuan rendah (35.8%), sikap negatif (29.8%), dan kualitas pendidikan buruk (40.3%), menunjukkan perlunya intervensi edukasi yang lebih intensif