Latar belakang penelitian ini didasarkan pada fenomena banyaknya remaja putus sekolah di lingkungan Rambak dan menunjukkan gejala lemahnya kesadaran beragama. Remaja putus sekolah ini sering terlibat dalam perilaku negatif, seperti membuat masalah, menganggur, pergaulan bebas, dan kurang menjalankan syariat agama. Kegiatan keagamaan di Rambak sering diadakan, namun umumnya hanya diikuti oleh orang tua, sementara kesadaran remaja masih rendah. Adapun penelitian ini bertujuan: (1) Untuk mendeskripsikan keberagamaan remaja putus sekolah di lingkungan Rambak Kelurahan Jelitik Kecamatan Sungailiat (2) Untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan remaja putus sekolah di lingkungan Rambak Kelurahan Jelitik Kecamatan Sungailiat.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif pendekatan deskriptif. Informan dalam penelitian ini terdiri dari 8 remaja putus sekolah berusia 12-22 tahun, orang tua, tokoh agama, dan masyarakat. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yaitu menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa keberagamaan remaja putus sekolah di Rambak dapat dilihat dari lima dimensi yaitu: (1) Ideologis: remaja memiliki kepercayaan kepada Allah Sw, rukun iman, namun keyakinan tersebut belum disertai dengan kesadaran beragama yang kuat; (2) Ritualistik: praktik ibadah remaja tergolong rendah; salat sering ditinggalkan, mereka jarang mengikuti kegiatan keagamaan, serta bersikap acuh terhadap kewajiban ibadah lainnya.; (3) Eksperiensial: ibadah dilakukan tanpa penghayatan, dan pengalaman spiritual yang mendalam jarang dirasakan.; (4) Intelektual: tingkat pengetahuan keagamaan remaja tergolong rendah, banyak yang belum lancar membaca Al-Qur’an dan mengabaikan larangan agama meskipun tahu hukumnya; (5) Konsekuensial: keberagamaan belum berdampak signifikan terhadap perilaku remaja; mereka masih mudah terlibat dalam perilaku menyimpang seperti mabuk-mabukan, pergaulan bebas, dan nongkrong hingga larut malam. Adapun faktor penyebab putus sekolah di lingkungan Rambak antara lain faktor ekonomi, kurangnya perhatian orang tua, minat belajar yang rendah, dan pengaruh lingkungan.