INDONESIA
Pergeseran akhlak dan moral peserta didik oleh arus globalisasi yang menyebabkan terjadinya kasus penyimpangan remaja seperti pencurian, pengeroyokan, kekerasan terhadap anak, penganiayaan dan pencabulan, menjadi perhatian khusus terutama dalam lingkungan pendidikan. MAN 1 Bangka Barat menjadikan penerapan budaya religius sebagai solusi dari permasalahan tersebut. Penerapan budaya religius tersebut melibatkan seluruh warga sekolah agar menjadikan lingkungan sekolah menjadi lingkungan yang berintelektual serta berakhlakul karimah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan mengenai penerapan budaya religius di MAN 1 Bangka Barat dan untuk mengetahui strategi sekolah dalam menerapkan budaya religius di MAN 1 Bangka Barat.

Penelitian ini menggunakan jenis penelitias deskriptif kualitatif yang menguraikan laporan hasil dan data-data yang diperoleh mengenai penerapan budaya religius pada peserta didik di MAN 1 Bangka Barat. Subjek penelitian adalah Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, 3 pendidik dan 4 peserta didik. Sumber data yang diperoleh adalah data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah reduksi data, penyajian data dan verifikasi (penarikan kesimpulan).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan budaya religius pada peserta didik di MAN 1 Bangka Barat. Pertama, penerapan budaya religius di MAN 1 Bangka Barat rutin diterapkan dengan berbagai bentuk kegiatan seperti senyum, salam dan sapa, membaca Al-Qur’an, shalat dhuha, shalat dzuhur berjamaah dan istighasah atau doa bersama. Kedua, dalam menerapkan budaya religius di MAN 1 Bangka Barat terdapat beberapa strategi yang digunakan yaitu power strategy dengan memanfaatkaan kekuasaan kepala sekolah sebagai pemimpin, persuasive strategy yang diterapkan melalui keteladanan dan pembiasaan dalam budaya religius, serta normative re-educative strategy yang berlandaskan pada norma yang berlaku dengan memberikan penejlasan mengenai norma-norma yang berlaku serta motivasi untuk mendorong penerapan budaya religius.