INDONESIA:
Unit Usaha Syariah (UUS) adalah suatu unit kerja dalam lembaga keuangan konvensional, seperti bank umum atau perusahaan asuransi, yang secara khusus menjalankan kegiatan usaha berdasarkan prinsip-prinsip syariah Islam. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh Non Performing Financing (NPF) dan Kualitas Aktiva Produktif (KAP) baik secara parsial maupun simultan terhadap Return on Asset (ROA) pada Unit Usaha Syariah (UUS) di Indonesia selama periode 2020–2023. Return on Asset merupakan indikator utama kinerja keuangan yang mencerminkan kemampuan bank dalam menghasilkan keuntungan dari seluruh aset yang dimiliki. Sementara itu, NPF dan KAP merupakan faktor penting yang dapat memengaruhi efisiensi dan profitabilitas lembaga keuangan syariah

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif deskriptif. Data yang digunakan merupakan data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan tahunan Unit Usaha Syariah yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan mengunakan teknik sampling jenuh. Analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda mengunakan bantuan aplikasi IBM SPSS versi 26.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) NPF secara parsial memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Return On Asset (ROA). (t_hitung (2,876) > t_tabel (2,012896); signifikansi sebesar 0,006 < 0,05); (2) KAP secara parsial memiliki pengaruh Negatif dan tidak signifikan terhadap Return On Asset (ROA). (t_hitung (-0,464) < t_tabel (2,012896); signifikansi sebesar 0,645 > 0,05); Secara simultan, NPF dan KAP secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return On Asset (ROA).(F_hitung (13,391) > F_tabel (3,204317); signifikansi = 0,000 < 0,05).