INDONESIA:
Pembiayaan mudharabah diharapkan dapat lebih mendorong perkembangan sektor rill. Hal ini disebabkan oleh kemampuannya untuk menghindari penyaluran dana yang bersifat konsumtif dan lebih fokus pada kegiatan usaha yang produktif. Namun demikian, dapat dilihat pada laporan Statistik Perbankan Syariah yang menunjukkan bahwa pembiayaan ini mengalami jumlah yang semakin sedikit pada tahun-tahun sebelumnya dibandingkan dengan pembiayaan lain. CAR dan FDR merupakan faktor yang mempengaruhi pembiayaan mudharabah. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Financing To Deposit Ratio (FDR) terhadap Pembiayaan Mudharabah pada Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2019-2023 baik secara parsial maupun secara simultan.

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan data sekunder yang terdapat pada laporan Statistik Perbankan Syariah dengan periode penelitian dari Januari 2019 sampai Desember 2023. Adapun analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif dengan analisis regresi linier berganda, kemudian menggunakan pengujian asumsi klasik (uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi), dan pengujian hipotesis (uji t, uji korelasi pearson, uji F, dan koefisien determinasi) dengan menggunakan Eviews versi 09.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pertama, variabel CAR secara parsial berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Pembiayaan Mudharabah berdasarkan hasil pada uji t dengan nilai probability lebih kecil dari 0.05 yaitu sebesar (0.0000 < 0.05) dan nilai koefisien sebesar -0.109818. Kedua, variabel FDR secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pembiayaan Mudharabah berdasarkan hasil pada uji t dengan nilai probability lebih kecil dari 0.05 yaitu sebesar (0.0000 < 0.05) dan nilai koefisien sebesar 0.102427. Sedangkan secara simultan variabel CAR dan FDR berpengaruh signifikan terhadap Pembiayaan Mudharabah pada Bank Umum Syariah di Indonesia. Hal ini ditunjukkan pada hasil uji F dengan nilai probability lebih kecil dari 0.05 yaitu sebesar (0.000000 < 0.05).