INDONESIA:
Dari permasalahan ini, beberapa peserta didik yang keterbukaan dirinya rendah, itu dapat dilihat saat berada di sekolah dan dalam proses pembelajaran, peserta didik cenderung merasa malu untuk berpendapat, merasa malu ketika maju depan kelas, merasa gemetar berhadapan dengan orang banyak, cenderung diam dan enggan untuk bercerita serta pengaruh teknologi dan media. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas konseling kelompok teknik johari window dalam meningkatkan keterbukaan diri peserta didik Kelas VII E SMP Negeri 1 Pangkalanbaru, Bangka tengah.

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan eksperimen dengan desain quasi experimental menggunakan tipe one group pretest-posttest design. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan dokumentasi dan angket untuk dilakukannya pretest dalam mengetahui keadaan awal keterbukaan diri kemudian diberikannya perlakuan konseling kelompok teknik johari window yang bertujuan dalam meningkatkan keterbukaan diri peserta didik, setelah itu diberikan kembali posttest kepada peserta didik. Analisis data menggunakan analisis deskriptif dan uji hipotesis dengan bantuan program SPSS versi 25 untuk melihat hasil penelitian.

Setelah pelaksanaan penelitian, rata-rata skor pretest peserta didik adalah 78,25 sedangkan skor posttest meningkat menjadi 105,25. Peningkatan keterbukaan diri terlihat dari rata-rata nilai gain score sebesar 0,793. Hasil analisis data dan uji hipotesis menunjukkan bahwa nilai thitung sebesar -11,865 > ttabel 1,894 dengan sig. 0,00 < 0,05 sehingga Ha diterima dan H0 ditolak. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa penerapan konseling kelompok dengan teknik johari window efektif dalam meningkatkan keterbukaan diri peserta didik Kelas VII E di SMP Negeri 1 Pangkalanbaru.