INDONESIA:
Permasalahan yang terjadi di SMKS YAPENTOB Toboali dikatakan bahwa adanya tindak bullying dan cyberbullying terhadap peserta didik yang menganut agama yang berbeda. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu, Pertama mendeskripsikan peran guru pendidikan agama Islam dalam menanamkan sikap anti cyberbuliying pada penerapan moderasi beragama di SMKS YAPENTOB Toboali. Kedua, mendeskripsikan Bagaimana penerapan konsep moderasi beragama melalui pendidikan agama Islam di SMKS YAPENTOB Toboali. Ketiga, mendeskripsikan tantangan dan strategi dalam mengoptimalkan peran guru pendidikan agama Islam di SMKS YAPENTOB Toboali.

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif naturalistik. Hasil dari penelitian ini merupakan deskripsi dari data yang diperoleh mengenai peran guru PAI dalam menanamkan sikap anti cyberbullying pada penerapan moderasi beragama di SMKS YAPENTOB Toboali. Adapun subjek penelitian ini terdiri dari kepala sekolah, 1 guru PAI dan 2 siswa kelas X akuntansi. Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan wawancara terstruktur, observasi, wawancara,dan dokumentasi. Sedangkan metode analisis data menggunakan reduksi data yang merujuk pada pedoman wawancara, observasi, dan penarikan kesimpulan yang sesuai dengan fakta dilapangan.

Hasil penelitian ini ditemukan bahwasanya peran guru PAI dalam menanamkan sikap anti cyberbullying dalam penerapan moderasi beragama yakni dengan melmbelrilkan pelmahaman selpelrtil arahan dan naselhat melngelnail bahaya cybelrbullyilng dan dampak daril adanya tilndakan telrselbut, melmbelrilkan contoh cybelrbullyilng selcara langsung kelpada pelselrta dildilk, mengaitkan materi pembelajaran dengan nilai-nilai moderasi beragama. Dampak dari penerapan tersebut adalah peserta didik memiliki kesadaran tinggi bahwa bersikap saling menghargai dan menjaga perasaan orang lain adalah suatu kewajiban atau keharusan dalam hidup bersosialisasi antar sesama. Sedangkan tantangan yang dihadapi adalah kurangnya minat siswa dalam mengikuti program sekolah, guru tidak bisa memantau penggunaan sosmed siswa dalam kurun waktu 24 jam dan adanya pengaruh lingkungan ataupun keluarga. strategi guru PAI dalam menanamkan sikap anti cyberbullying ini tentunya dengan cara bekerjasama dengan pihak sekolah terutama guru BK dan kepala sekolah.