INDONESIA:
Latar belakang penelitian bahwa YouTube memiliki sejumlah manfaat sebagai media pembelajaran yang sangat menarik, keunggulan utama YouTube sebagai media pembelajaran adalah aksesibilitasnya yang sangat luas. Melihat dari tiga aspek makna berdifrensiasi, dalam proses pembelajaran setiap siswa mengalami kondisi gaya belajar yang berbeda dengan siswa lainnya, baik dari cara belajarnya, kemampuan belajarnya, maupun minat belajarnya. Dalam permasalahan ini perlu adanya pengembangan aspek konten yang ditawarkan dalam proses pembelajaran di SMAN 3 Pangkalpinang, agar siswa dapat memahami dan meningkatkan hasil belajar mereka secara optimal.

Penelitian ini bertujuan untuk pengembangan YouTube dengan menggunakan pendekatan Research and Development (R&D) dengan model pengembangan ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation). Tujuan utama penelitian ini adalah 1) untuk mengeksplorasikan desain model pengembangan YouTube sebagai Media Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMAN 3 Pangkalpinang, 2) untuk mengkeskplorasikan tingkat kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan model pengembanagn YouTube sebagai media Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SMAN 3 Pangkalpinang.
Penelitian ini menggunakan model pengembangan dimulai dari 1. Analisis, fokus utamanya melalui tiga langkah yaitu: a. Analisis Situasi, b. Analisis Materi, c. Analisis Kebutuhan Media, 2. Desain, pengembang memanfaatkan Canva Pro untuk merancang tampilan layout, dan ditarnsformasikan melalui aplikasi CapCut,
3. Developmen, model pengembangan ini menghasilkan video dan diunggah ke platform YouTube, selanjutnya video harus melalui proses validasi ahli, 4. Implementasi, video yang telah diunggah dikanal YouTube dan link disalin dan dibagikan melalui Google Clasroom. Implementasi media dengan melibatkan kelas
XI dua kelompok kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Instrumen penelitian mencakup pretest dan posttest, angket, serta wawancara terbuka untuk mengukur aspek kevalidan, kepraktisan, dan keefektifan media pembelajaran dalam meningkatkan hasil belajar siswa, 5. Evaluasi dilakukan pengembang mengumpulkan feedback dari tiga kelompok utama, yaitu ahli materi, ahli media, guru serta siswa.

Hasil analisis data kuantitatif menggunakan uji Validitas, Reliabilitas, N-Gain dan Independent Sample T-Test menunjukkan adanya peningkatan signifikan pada nilai posttest kelas eksperimen dibandingkan kelas kontrol. Sementara itu, data kualitatif dari wawancara siswa dan guru mengonfirmasi bahwa penggunaan YouTube membuat pembelajaran lebih menarik, memudahkan pemahaman, dan memberikan pengalaman belajar yang berbeda dari metode konvensional. Dapat disimpulkan bahwa YouTube merupakan model pengembangan media pembelajaran untuk diintegrasikan dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, khususnya pada jenjang pendidikan menengah. Penggunaan media digital ini sejalan dengan perkembangan literasi digital peserta didik dan mendukung transformasi pendidikan menuju era pembelajaran abad ke-21.

ENGLISH:
The background of the study is that YouTube has a number of benefits as a very interesting learning medium, the main advantage of YouTube as a learning medium is its very wide accessibility. Looking at the three aspects of differentiated meaning, in the learning process each student experiences different learning style conditions from other students, both in terms of their learning methods, learning abilities, and learning interests. In this problem, it is necessary to develop aspects of the content offered in the learning process at SMAN 3 Pangkalpinang, so that students can understand and improve their learning outcomes optimally.

This study aims to develop YouTube using the Research and Development (R&D) approach with the ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation) development model. The main objectives of this study are 1) to explore the design of the YouTube development model as a Learning Media for Islamic Religious Education at SMAN 3 Pangkalpinang, 2) to explore the level of validity, practicality, and effectiveness of the YouTube development model as a Learning Media for Islamic Religious Education at SMAN 3 Pangkalpinang.
This study uses a development model starting from 1. Analysis, the main focus is through three steps, namely: a. Situation Analysis, b. Material Analysis, c. Media Needs Analysis, 2. Design, developers use Canva Pro to design the layout display, and are transformed through the CapCut application, 3. Development, this development model produces videos and is uploaded to the YouTube platform, then the video must go through an expert validation process, 4. Implementation, videos that have been uploaded to the YouTube channel and links are copied and shared via Google Classroom. Implementation of media involving class XI two class groups, namely the experimental class and the control class. The research instruments include pretest and posttest, questionnaires, and open interviews to measure aspects of validity, practicality, and effectiveness of learning media in improving student learning outcomes, 5. Evaluation is carried out by developers collecting feedback from three main groups, namely material experts, media experts, teachers and students. The results of quantitative data analysis using Validity, Reliability, N-Gain and Independent Sample T-Test tests showed a significant increase in the posttest scores of the experimental class compared to the control class.

Meanwhile, qualitative data from student and teacher interviews confirmed that the use of YouTube makes learning more interesting, easier to understand, and provides a different learning experience from conventional methods. It can be concluded that YouTube is a model for developing learning media to be integrated into Islamic Religious Education subjects, especially at the secondary education level. The use of this digital media is in line with the development of students' digital literacy and supports the transformation of education towards the 21st century learning era.