INDONESIA
Pendidikan dewasa ini hanya melihat dari sisi bagaimana upaya mentransformasikan ilmu pengetahuan (kognisi) kepada peserta didik an sich dan berorientasi untuk mencetak manusia bermental job skill dan life skill, sedikit bahkan hampir tanpa memperhatikan sisi-sisi moral spiritual transendental khsususnya aspek tauhid. Konsep pendidikan yang dibangun atas dasar tauhid sesungguhnya adalah tujuan mulia dari pendidikan. Adalah Syaikh Abdurrahman Siddik seorang ulama klasik yang berasal dari Kalimantan tepatnya daerah Banjar, namun debut keulamaan dan kiprah perjuangannya dalam ranah pendidikan dimulai di daerah Bangka (sekarang provinsi Bangka Belitung). Melihat dari beberapa karyanya bahwa sebagian besar esensi dan substansinya berbicara tentang tauhid. Sehingga nampaknya menjadi prioritas utama dalam setiap pengajaran dan pendidikannya yang tetap memilih tauhid sebagai materi pokok.

Berdasarkan pokok masalah diatas, maka yang menjadi concern dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanana pemikiraan tauhid Syaikh Abdurrahman Siddik dan menurutnya apa konsep pendidikan tauhid serta implementasinya dalam tataran pendidikan pada saat ini. Dan untuk mengungkap hal-hal tersebut, dalam studi ini penulis menggunakan penelitian kepustakaan, yaitu penelitian yang data-datanya diperoleh melalui studi pustaka atau sering disebut dengan studi literal. Sebagai suatu analisis filosofis terhadap gagasan pemikiran seorang tokoh. Secara metodologis pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan sejarah (historical approach).

Setelah dilakukan penelitian, hasil penelitian ini menunjukkan. Pertama, bahwa Syaikh Abdurrahman Siddik adalah seorang ulama kharismatik dan aktif melahirkan karya beraksara Arab melayu, meskipun demikian ia tidak memandang negatif terhadap ilmu pengetahuan umum karena menurutnya semua ilmu itu memiliki keistimewaan masing-masing. Kedua, sebagian besar dari karya tulisnya berisi tentang kajian tauhid karena ilmu ini sangat dikuasainya, menurutnya tauhid adalah wujud pengakuan dan kepercayaan yang utuh bagi seorang muslim dan sebagai pondasi dasar bagi setiap bangunan perbuatan. Ketiga, bahwa proses transformasi ilmu pengetahuan (kognisi) dan pendidikan haruslah disertai oleh dimensi tauhid yang tercermin dalam sikap (afeksi) sehingga akan menimbulkan sikap percaya diri, berani, rendah hati serta sosial. Keempat, bahwa konsep pendidikan haruslah didasari oleh aspek ketauhidan yaitu ulihiyyah, ububiyah dan asma wa sifat Allah sehingga dalam perjalanan prosesnya peserta didik senantiasa terawasi karena telah tertanam pengakuan, keyakinan dan kepercayaan yang utuh terhadap keesaan dan kemahakuasaan Tuhan dalam setiap tingkah dan perbuatannya.

ENGLISH
Nowdays the education only see the side of how to effort to transformate a knowledge to education participants and orienting to print the human job skill minded and life skill. Only a little bit to see the transcendental of spiritual moral sides. Especially the Tauhid aspect. The real of education concept has built on the bases of Tauhid is the noble aim of the education. Sheikh Abdurrahman Siddik as the Moslem scolar who came from Banjar a part of Kalimantan. The first time his struggle to developed a religion education had been started from Bangka Belitung area. To see the several of his written that a half of the most his essence and substance of speaking about tauhid. Appearently, it has became the main priority in each his teaching and education that choose tauhid as the main object.

Based on the main problem above, the concern of this research was to know how the Sheikh Abdurrahman Siddik thinking and according what was the tauhid education concept as well as his implementation in the educational. To express the matters on his study the writer used the bibliography research. The datas on the research has got by literature as on filosofis analysis of the prominent figure thinking ideas. The metodologically, the research used historical approach.

After reseaching has been done the result of this reseach show. First, Sheikh Abdurrahman Siddik a typical as a Moslem scholar who had a wide knowledge, charismatic, active on written and beside that he did not gaze a negative on the public’s knowledge. According to him, whole the knowledge had a specific point. Second, he was the master of the tauhid science because the most of his written about Tauhid problems. According to him, the tauhid was a shape of the bottom foundation of the knowledgement believeness for the building of a Moslem action. Third, the process of knowledge transformation and the education had been followed by the tauhid dimantion that was reflect in the affection to accause of self-confidence attitude, braveness, altruistic, and sociality. Fourth, the education concept has been based on tauhid aspect. So in the process of the trip the participants always feel supervise and control, because of the confession by the trust, believeness that were intact towards oneness and the God’s omnipotence in each behavior and action.