INDONESIA :
Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini mengenai remaja masjid untuk meningkatkan aktivitas di tengah tengah era digital sekarang khususnya pemanfaatan teknologi digital oleh remaja masjid. Fenomena dari aktivitas yang dilakukan para remaja sekitar masjid realitasnya menunjukan bahwa remaja tersebut belum optimal dalam menunjukan eksistensinya sebagai remaja yang gemar akan kegiatan-kegiatan di masjid. Ada banyak faktor baik alamiah maupun sosial, tentu semuanya berkaitan dengan sifat manusia sebagai agen perubahan yang dinamis, selalu bergerak, berubah dan berkembang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui analisis SWOT pada Ikatan Remaja Masjid Kabupaten Bangka di era digital dan strategi peningkatan aktivitas Ikatan Remaja Masjid Kabupaten Bangka di era digital.

Dilihat dari aspek metodologinya, maka penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan metode deskriptif, yang teknik pengumpulan datanya diambil berdasarkan hasil survei atau observasi, dokumentasi dan wawancara langsung dengan pihak terkait sebagai subjek penelitian adalah Remaja Masjid di Kabupaten Bangka. Remaja Masjid tersebut diantaranya Irmas Al-Ittihaad Sungailiat, PRM Fathurrahman Kimak Merawang, PRM Nurul Iman Payabenua Mendo Barat, dan Irmas Nurul Huda Gunung Muda Belinyu.

Setelah dilakukan penelitian, didapatkan sebuah kesimpulan bahwa terdapat faktor pendukung yang mendorong kelebihan atau menumbuhkan peluang suatu kegiatan baik dalam organisasi atau usaha. Adapun secara garis besar faktor pendorong remaja masjid yang ada di Kabupaten Bangka dalam menjalankan perannya yaitu: budaya desa, sumber dana, fasilitas masjid, latar belakang anggota, dan semangat anggota. Selain itu, terdapat juga faktor penghambat yang dapat mempengaruhi kelebihan sehingga menjadi kekurangan remaja masjid dan menghambat peluang dalam mencapai tujuan organisasi sehingga menjadi ancaman yang nyata bagi remaja masjid sendiri. Adapun faktor penghambat yang ditemukan diantarannya : kesibukan sebagian pengurus, semangat yang menurun, pengurus kurang aktif, adanya aktivitas lain, hingga jarak masjid.

Maka formulasi strategi peningkatan aktivitas yang dilakukan remaja masjid di Kabupaten Bangka sebagai berikut: Melalui Pembinaan Remaja Melalui Masjid, Meningkatkan Kuantitas dan Kualitas Anggota Remaja Masjid, Melakukan Intensitas Hubungan antara Takmir Masjid dan Remaja Masjid, Memelihara Sikap dan Perilaku Aktivis Remaja Masjid, Meningkatkan Kegiatan Sosial Terhadap Masyarakat, Memperluas Jaringan Organisasi Remaja Masjid, Mengembangkan Jenis-Jenis Aktivitas Remaja Masjid serta Memanfaatkan Teknologi Digital.

ENGLISH :
The problem raised in this study is about mosque teenagers to increase activities in the midst of the current digital era, especially the use of digital technology by mosque teenagers. The phenomenon of activities carried out by teenagers around the mosque in reality shows that these teenagers have not been optimal in showing their existence as teenagers who like activities in the mosque. There are many factors both natural and social, of course everything is related to human nature as a dynamic agent of change, always moving, changing and developing. The purpose of this research is to find out the SWOT analysis of the Bangka Regency Mosque Youth Association in the digital era and the strategy to increase the activities of the Bangka Regency Mosque Youth Association in the digital era.

Judging from the methodological aspect, this research uses a qualitative approach, with descriptive methods, whose data collection techniques are taken based on the results of surveys or observations, documentation and direct interviews with related parties as research subjects are Mosque Youth in Bangka Regency. These include Irmas Al-Ittihaad Sungailiat, PRM Fathurrahman Kimak Merawang, PRM Nurul Iman Payabenua West Mendo, and Irmas Nurul Huda Gunung Muda Belinyu.

After the research was conducted, a conclusion was obtained that there are supporting factors that encourage advantages or foster opportunities for an activity either in an organization or business. Broadly speaking, the driving factors of teen mosques in Bangka Regency in carrying out their roles are: Village culture, funding sources, mosque facilities, members' backgrounds, and members' enthusiasm. In addition, there are also inhibiting factors that can affect the advantages so that it becomes a shortage of mosque youth and hinders opportunities in achieving organizational goals so that it becomes a real threat to the mosque youth itself. The inhibiting factors found include: the busyness of some administrators, decreased enthusiasm, less active administrators, other activities, and the distance of the mosque.

So the formulation of strategies to increase activities carried out by mosque teenagers in Bangka Regency is as follows: Through Youth Development Through the Mosque, Increasing the Quantity and Quality of Mosque Youth Members, Intensifying the Relationship between the Mosque Takmir and Mosque Youth, Maintaining the Attitude and Behavior of Mosque Youth Activists, Increasing Social Activities Towards the Community, Expanding the Network of Mosque Youth Organizations, Developing Types of Mosque Youth Activities and Utilizing Digital Technology.