INDONESIA:
Permasalahan perceraian pada lanjut usia (lansia) didefinisikan sebagai perceraian yang diselesaikan oleh pasangan suami istri yang berusia 60 tahun atau lebih. Mengingat perceraian bukan lansia saja sudah menjadi bencana bagi negara, apalagi perceraian lansia. Perceraian akan berdampak buruk pada negara, sebagaimana dinyatakan dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang perkawinan, yang diubah dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019. Fenomena perceraian pada lansia menjadi menarik sebab bertentangannya dengan anggapan bahwa pasangan yang telah lama menikah akan lebih stabil dalam menghadapi konflik. Karena usia mereka yang sudah lanjut, lamanya pernikahan mereka, dan kehadiran anak-anak serta cucu-cucu, pasangan lansia harus memikirkan alasan untuk perceraian mereka.

Permasalahan tersebut, menarik untuk diteliti berdasarkan rumusan masalah sebagai berikut: Faktor-faktor apa saja yang menjadi penyebab terjadinya perceraian lanjut usia di Pengadilan Agama Sungailiat kelas 1b pada tahun 2021-2023 serta bagaimana pertimbangan hakim dalam menetapkan putusan perceraian lanjut usia di Pengadilan Agama Sungailiat kelas 1B pada tahun 2021-2023. Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yakni penelitian lapangan dengan menggunakan desain deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif kualitatif mengurutkan dan menafsirkan data yang berkenaan dengan fakta, keadaan, variabel, dan fenomena yang terjadi saat penelitian berlangsung dan menyajikan apa adanya.

Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat faktor penyebab terjadinya perceraian pada lanjut usia di Pengadilan Agama Sungailiat kelas 1b tahun 2021- 2023 yakni faktor perselisihan dan pertengkaran terus menerus, faktor ekonomi, dan faktor meninggalkan salah satu pihak sehingga dapat menyebabkan perceraian. Penyebab tersebut menjadi pertimbangan hakim dalam memutuskan perkara perceraian lanjut usia, jika penyebab tersebutsudah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku maka hakim dapat mengabulkan permohonan pemohon.