INDONESIA:
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh karakter generasi muda sekarang yang memprihatinkan yang disebabkan kurangnya pemahaman serta tidak tertanamnya jiwa agama dalam diri mereka. Permasalahan penelitian ini yaitu kurangnya nilai-nilai religius karena masih terdapat siswa yang menunjukkan perilaku kurang mencerminkan karakter religius. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi kegiatan keagamaan dalam pembentukan karakter religius siswa di MTs Ar-Rahman Desa Simpang Yul, Kabupaten Bangka Barat. Karakter religius merupakan aspek penting dalam pendidikan yang mencerminkan ketaatan individu terhadap nilai-nilai agama.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus yang bersifat deskriptif. Penelitian dilaksanakan di MTs Ar-Rahman Simpang Yul, dimulai dari bulan November 2024 - Januari 2025. Data dikumpulkan melalui teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dengan informan kepala sekolah, guru pendamping kegiatan keagamaan dan siswa. Data yang sudah terkumpul dianalisis melalui proses reduksi data, penyajian data dan penarikan Kesimpulan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pembentukan karakter religius siswa melalui tiga aspek yaitu melalui pemahaman, pebiasaan dan keteladanan. Kegiatan keagamaan di MTs Ar-Rahman desa Simpang Yul, Kabupaten Bangka Barat meliputi shalat berjamaah, shalat dhuha, membaca Al-Quran, yasinan, dan tahlilan. Kegiatan itu diselingi dengan kegiatan shalawat sebelum yasinan dan tahlilan di hari Jumat, ceramah singkat dari siswa setelah kegiatan keagamaan shalat Ashar dan kegiatan ibadah kemasyarakatan yang dilaksanakan di hari Sabtu setelah kegiatan membaca Al-Qur’an. Kegiatan tersebut dilaksanakan secara rutin dengan melibatkan siswa dan guru. Pelaksanaan kegiatan tersebut diakui efektif dalam menanamkan nilai-nilai religius seperti kedisiplinan dan tanggung jawab. Namun, terdapat kendala seperti rendahnya kesadaran siswa dalam mengikuti kegiatan secara konsisten dan minimnya fasilitas pendukung. Faktor pendukung keberhasilan meliputi peran guru sebagai teladan, dukungan orang tua, dan lingkungan madrasah yang kondusif.