Bimbingan keagamaan adalah suatu prosedur yang dilakukan dalam rangka memberikan bantuan kepada seseorang dengan maksud agar tercipta kesadaran diri dan menyadari eksistensi akan Allah SWT sehingga dapat melakukan penghambaan diri dengan sebenar-benarnya kepada Allah SWT. Masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa dewasa, kata remaja sendiri berasal dari bahasa Inggris yaitu “Teenager” yang berarti seseorang yang berusia antara 13-20 tahun. Tik-Tok adalah salah satu platform yang berasal dari cina, platform ini diciptakan oleh Zhang Yiming. Aplikasi Tik-Tok adalah sebuah jaringan sosial dan platform video music Tiongkok yang dikenalkan ke publik pada September 2016.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan peneliti yaitu dengan cara wawancara mendalam kepada remaja dan masyarakat di Desa Air Hanyut. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana Implementasi Bimbingan Keagamaan Dalam mengatasi Kecanduan Tik-Tok Bagi Remaja di Desa Air Hanyut Kecamatan Sungailiat. Serta diperkuat observasi dan dokumentasi saat penelitian. Teknik analisis data yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Temuan penelitian ini bahwa Bimbingan Keagamaan mampu memberikan dampak positif bagi remaja yang kecanduan Tik-Tok di Desa Air Hanyut Hasil remaja lebih sering mengikuti kajian rutin d desa tersebut sehingga para remaja mendapat bimbingan keagamaan serta pemahaman dan ilmu yang baru. Kemudian para orang tua beranggapan bahwasanya aplikasi Tik-Tok lebih banyak memberikan dampak negatif untuk remaja maka dari itu para orang tua bersyukur karena dengan adanya bimbingan keagamaan berupa kajian keagamaan yang dilaksanakan tiap minggu dapat memberikan dampak positif bagi remaja dan terhindar dari menggunakan aplikasi Tik-Tok secara berlebihan. Oleh sebab itu, dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan Bimbingan keagamaan dapat memberikan dampak positif bagi remaja sehingga dapat terhindar dari kecanduan aplikasi Tik-Tok.