INDONESIA:
Perceraian hanya sah dan diakui hukum jika terjadi di depan pengadilan dan hakim yang memutuskan perceraian tersebut sesuai dengan Pasal No 39 UU Perkawinan. Perceraian diluar pengadilan mengakibatkan kerugian pada banyak pihak, dalam kondisi ini tidak ada hukum yang mengatur hak-hak istri maupun anak pasca perceraian itu terjadi. Perceraian diluar pengadilan mengakibatkan ketidakpastian dalam hal tanggung jawab terhadap anak, masa depan anak dan tidak ada perlindungan hukum terhadap anak.
Perceraian diluar pengadilan merupakan hal yang sering dilakukan di Desa Bencah Kecamatan Airgegas Kabupaten Bangka Selatan.

Rumusan masalah dari penelitian ini adalah : Bagaimana tanggung jawab orang tua terhadap hak asuh anak pasca perceraian diluar pengadilan dan juga Apa saja dampak yang ditimbulkan dari perceraian diluar pengadilan terhadap anak pada masyarakat Desa Bencah. Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang mana cara mendapatkan datanya dengan observasi, dokumentasi dan juga wawancara dengan tokoh masyarakat dan para pihak yang bercerai di luar pengadilan di Desa Bencah. Selain itu, data juga didapatkan dari berbagai referensi keperpustakaan, buku, jurnal, internet, dan sebagainya.

Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa banyak orangtua yang tidak bertanggungjawab terhadap hak asuh dan nafkah anak, dan banyak anak yang mengalami kekurangan kasih sayang yang utuh dari orangtuanya. Akan tetapi masih ada orangtua yang memenuhi kewajibannya sebagai orangtua meskipun mereka sudah bercerai walaupun perceraiannya di luar Pengadilan Agama.