INDONESIA:
Pernikahan merupakan simbol yang sangat sakral bagi laki-laki maupun perempuan yang telah menikah karena dengan itu pasangaan tersebut akan memiliki gelar sebagai suami dan istri. Akan tetapi banyak pernikahan yang gagal sehingga terjadi perceraian. Untuk mengatasi hal tersebut perlu ada layanan bimbingan perkawinan pranikah dengan tujuan masyarakat yang sudah mendapatkan bimbingan pranikah dapat membina sebuah keluarga yang baik dan harmonis sekaligus sebagai upaya agar terhindar dari terjadinya perceraian.

Jenis penelitian adalah penelitian lapangan (field research), sedangkan metode menganalisnya menggunakan deskriptif kualitatif dengan menggunakan teknik pengumpulan data, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data yaitu dengan tahapan analisis data melalui mereduksi data, display data, memverifikasi/ mengambil kesimpulan. Tujuan penelitiannya untuk menganalisis layanan bimbingan pranikah dan menjelaskan faktor-faktor yang menghambat pelaksanaan layanan bimbingan perkawinan pranikah dalam mencegah kasus perceraian di Kantor Urusan Agama Toboali-Bangka Selatan.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa implementasi bimbingan pranikah dalam program mencegah kasus perceraian di KUA Toboali-Bangka Selatan Tahun 2019-2022 dapat dinilai dari layanan tahapan persiapan dilakukan dengan baik oleh pembimbing walaupun belum maksimal. Layanan tahap keterlibatan sudah dilakukan cukup baik mengikutsertakan calon pengantin dan dibuat berkelompok. Layanan tahapan menyatakan masalah dilakukan dengan pendekatan personal dan dicari solusinya. Layanan tahap interaksi dilakukan saling terbuka, menurunkan rasa ego, memaafkan pasangan dan sudah dilakukan dengan baik. Layanan tahap konferensi dilakukan dengan pemecahan masalah dan mengubah ketidak berfungsinya perkawinan agar tidak bercerai. Layanan tahap penentuan dilakukan dengan memperbaiki mental catin agar keluarganya harmonis telah dilakukan dengan baik meskipun hasilnya belum maksimal. Layanan tahap akhir dan penutup telah baik. Sedangkan faktor yang menghambat pelaksanaannya ada faktor internal (konseli) karena kemampuan kecerdasan kurang, kurang perhatian dan konsentrasi, mental kesehatan fisik kursus catin tidak mungkin dipaksakan. Faktor eksternal (konselor) materinya tidak menarik, kondisi lingkungan fisik tidak mendukung, situasi kondisi sosial tidak baik, dan cara membimbingnya kurang menarik sehingga hasilnya tidak maksimal.