INDONESIA:
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil pengamatan dan pertimbangan
terhadap fenomena sosial yang terjadi di PAUD Permata Bunda Kecamatan
Simpang Teritip yang melibatkan anak-anak usia 5-6 tahun. Fenomena yang
tampak dan diamati adalah kurangnya kemampuan berbicara beberapa anak saat melakukan kegiatan bermain peran di dalam kelas, baik dalam berinteraksi dengan teman sebaya maupun dengan guru.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi wawancara mendalam dengan kepala sekolah dan guru yang mengajar kegiatan bermain peran. Pengumpulan data juga diperkuat dengan observasi dan dokumentasi kegiatan bermain peran yang dilakukan oleh anak-anak dan guru selama penelitian berlangsung, serta wawancara dengan orang tua empat anak yang belum berkembang dalam berbicara. Teknik analisis data yang digunakan meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan dari data yang diperoleh.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan bermain peran dalam
meningkatkan kemampuan berbicara pada anak usia 5-6 tahun di PAUD Permata Bunda Kecamatan Simpang Teritip melalui tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluiasi. Sedangkan hasil penerapan bermain peran dalam meningkatkan kemampuan berbicara pada anak usai 5-6 tahun di PAUD Permata Bunda dalam beberapa indikator yaitu: 1) anak mampu mengerti beberapa perintah secara bersamaan, yang dimana kemampuan berbicara anak-anak meningkat signifikan. Pada awalnya, hanya 1 anak yang berkembang sesuai harapan (BSH), namun pada pertemuan kedelapan, 9 anak mencapai berkembang sesuai harapan (BSH) dan 5 anak mencapai perkembangan sangat baik (BSB); 2) anak mampu mengulang kalimat yang lebih kompleks; 3) anak mampu memahami aturan dalam suatu permainan; 4) anak mampu berkomunikasi secara lisan; dan 5) anak mampu melanjutkan sebagian cerita juga meningkat tajam, dengan sebagian besar anak mencapai berkembang sesuai harapan (BSH) dan berkembang sangat baik (BSB) pada akhir pertemuan.