INDONESIA:
Kurikulum Merdeka diperkenalkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi sebagai respons terhadap penurunan kualitas pembelajaran akibat pandemi Covid-19 serta sebagai upaya adaptasi terhadap perkembangan zaman. Permasalahan yang menjadi fokus penelitian ini adalah pelaksanaan pembelajaran pendidikan agama Islam dan budi pekerti dalam aturan Kurikulum Merdeka di SMPN 2 Pangkalpinang Adapun tujuan penelitian ini adalah (1) untuk pelaksanaan pembelajaran pendidikan agama islam dan budi pekerti dalam aturan kurikulum merdeka di SMP Negeri 2 Pangkalpinang (2) pelaksanaan pembelajaran pendidikan agama islam dan budi pekerti dalam aturan kurikulum merdeka yang dilakukan oleh guru dan siswa di SMP Negeri 2 Pangkalpinang.

Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif, yaitu memberikan laporan hasil penelitian dengan mendeskripsikan dan memaparkan data-data yang diperoleh mengenai pelaksanaan pembelajaran pendidikan agama Islam dan budi pekerti di SMPN 2 Pangkalpinang. Sumber data penelitian yang diperoleh adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. Subjek penelitian terdiri dari kepala sekolah, waka kurikulum, guru pendidikan agama Islam dan budi pekerti, dan beberapa siswa yang terlibat dalam proses pembelajaran pendidikan agama Islam dan budi pekerti. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara struktur, observasi, dan dokumentasi. Sedangkan metode analisis data menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/ verifikasi data.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi Kurikulum Merdeka dimulai dengan persiapan yang mencakup kesiapan materi, kompetensi guru, serta alokasi waktu. Pelaksanaannya melibatkan perencanaan, metode pembelajaran berbasis proyek, serta asesmen formatif dan sumatif. Evaluasi dilakukan secara berkala untuk mengidentifikasi kendala dan perbaikan dalam penerapan kurikulum. Kendala utama yang dihadapi meliputi kesiapan tenaga pendidik, adaptasi peserta didik terhadap metode baru, serta keterbatasan sumber daya pendukung.