INDONESIA :
Dalam kesehariannya santri tidak lepas dari komunikasi, baik berkomunikasi dengan teman, kakak kelas, ustadz maupun kedua orang tuanya ketika dalam keadaan berkunjung ke pesantren. Dalam kesehariannya masih ada santri yang tidak ikut sholat berjamaa’ah, merokok, membawa handphone, membully temannya dan lain-lain. Hal tersebut terjadi karena faktor dan latar belakang pendidikan mereka yang berbeda-beda dan pengaruh pergaulan dari luar.

Adapun tujuan diadakannya penelitian ini adalah Untuk mengetahui bagaimana strategi komunikasi persuasif yang dilakukan oleh ustadz ali wafa terhadap pembentukan akhlakul karimah pada santri di pondok pesantren miftahul khoirot kota pangkalpinang. Agar dapat ditemukan efektivitas komunikasi persuasif yang ampuh dan tepat terhadap pembentukan akhlakul karimah pada santri di pondok pesantren miftahul khoirot kota pangkalpinang. Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode pendekatan kualitatif, maksudnya dalam penelitian kualitatif data yang dikumpulkan bukan berupa angka, melainkan data tersebut berasal dari wawancara, observasi dan dokumentasi yang menghasilkan data deskriptif non interaktif. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan lima informan yang diwawancarai adalah utadz Ali Wafa, pengajar, dan santri.

Hasil dari penelitian yang didapat adalah bahwa strategi komunikasi persuasif yang diterapkan oleh Ustadz Ali Wafa dalam membentuk santrinya agar menjadi berakhlakul karimah terbukti efektif dalam memberikan perubahan positif pada perilaku dan sikap santri. Ustadz Ali Wafa tidak hanya memberikan arahan atau omongan saja, tetapi beliau juga menggunakan berbagai metode komunikasi yang bersifat persuasif seperti lebih kepada memberikan contoh (example) dan menjadi contoh atau menjadi teladan baik kepada pengajar maupun kepada santri khususnya, sehingga dengan tingkah laku beliau tersebut santripun mejadi terpengaruh dengan sendirinya.