INDONESIA:
Harga saham merupakan salah satu indikator keberhasilan suatu perusahaan dan akan menghasilkan profit bagi para investor. Pergerakan harga saham ditemukan sebab permintaan dan penawaran saham oleh investor. Apabila permintaan lebih banyak, harga saham cenderung akan meningkat secara terus menerus dan jika kondisi penawaran saham lebih banyak, maka akan terjadi sebaliknya. Fluktuasi harga saham ini dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal sendiri berasal dari laporan keuangan perusahaan yang merupakan refleksi dari kinerja perusahaan. Sedangkan faktor eksternal dapat terjadi karena inflasi, tingkat bunga, dan nilai tukar. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi harga saham itu sendiri yaitu Earning Per Share (EPS)
dan Price Earning Ratio (PER).

Objek yang diteliti pada penelitian ini, yaitu perusahaan dengan populasi sebanyak 43 perusahaan dan berhasil mendapatkan sampel sebanyak 14 perusahaan berdasarkan kriteria yang telah ditentukan dengan menggunakan teknik purposive sampling. Jenis penelitian ini yaitu asosiatif kausal dengan data yang diperoleh dari data sekunder berupa laporan tahunan dan harga saham penutupan yang ada di Bursa Efek Indonesia selama 2020-2022. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data berupa uji deskriptif, uji asumsi klasik, regresi linier berganda, dan uji hipotesis yang diolah menggunakan SPSS 25.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial Earning Per Share (EPS) tidak berpengaruh terhadap harga saham berdasarkan hasil uji t dengan nilai t hitung 0,659 < t tabel 2,023 dan signifikansi sebesar 0,514 > 0,05. Price Earning Ratio (PER) berpengaruh terhadap harga saham dengan nilai t hitung 6,750 > t tabel 2,023 dan signifikansi sebesar 0,000<0,05. Sedangkan secara simultan Earning Per Share (EPS) dan Price Earning Ratio (PER) berpengaruh positif terhadap harga saham berdasarkan uji F dengan nilai F hitung 39,094 > F tabel 3,24 dan signifikansi sebesar 0,000<0,05.