INDONESIA:
Kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam menyalurkan wakaf menjadi kunci keberhasilan Badan Wakaf Indonesia untuk optimalisasi pengelolaan wakaf. Menurut data sistem informasi wakaf tahun 2024, bahwa di Kabupaten Bangka Barat sebanyak 22,18 hektare atau 72,07 % sudah bersertifikat tanah wakaf, sisanya sebesar 27,09% belum tergarap dengan baik. selain itu, potensi wakaf uang, wakaf produktif dan wakaf lainnya juga belum optimal. Dengan jumlah penduduk sebanyak 197.066 jiwa mayoritas 93,07% muslim, merupakan potensi besar wakaf apabila lembaga pengelola wakaf bersungguh-sungguh dalam meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat menyalurkan wakaf.

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif dengan metode studi kasus (case study). Pendekatan yang digunakan dalam dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan deskriptis analitis. Penelitian ini dilakukan pada lembaga BWI Perwakilan Kabupaten Bangka Barat. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi.

Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa BWI Perwakilan Bangka Barat terbentuk tanggal 29 September 2019 merupakan lembaga independen yang diamanatkan tugas mengelola dan mengembangkan perwakafan. Hingga periode kedua saat ini, kepengurusan BWI perwakilan Bangka Barat dalam meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat untuk menyalurkan wakaf dengan cara melakukan sosialisasi dan edukasi wakaf, pengelolaan sistem informasi wakaf, kerjasama dengan lembaga terkait, penggunaan media komunikasi namun belum optimal dilaksanakan karena tidak didukung dengan sumber dana finansial yang memadahi. Bebrapa faktor pendukungnya adalah sumber daya manusia yang kompeten dan potensi wakaf yang besar. Sedangkan penghambatnya adalah belum ada regulasi terkait teknis wakaf, ketiadanaan sumber daya finansial, terbatasnya pemahaman masyarakat tetang wakaf, lemahnya koordinasi dan sinergitas antar lembaga, administrasi wakaf yang susah.