INDONESIA:
Seiring dengan perkembangan zaman, permasalahan dan fenomena pada fikih muamlah dalam hal ini yaitu transaksi ekonomi semakin beragam sehingga dibutuhkan pengkajian lebih dalam lagi karena adanya beberapa perbedaan aplikasi dengan fikih muamalah pada zaman klasik, salah satunya tentang jual beli online (e-commerce), dan khususnya pada e-katalog lokal. Sehingga dalam transaksi jual beli di ekatalog lokal, diharapkan dapat tercipta lingkungan perdagangan yang adil, transparan, dan sesuai dengan prinsip-prinsip fikih muamalah, yang pada akhirnya akan membawa kemaslahatan bagi semua pihak yang terlibat

Studi ini dimaksudkan untuk menjawab pertanyaan : (1) Bagaimana penerapan jual beli melalui transaksi e-katalog lokal di Pemerintah Kabupaten Bangka Barat?, (2) Bagaimana analisis implementasi jual beli melalui transaksi e-katalog lokal di Pemerintah Kabupaten Bangka Barat ditinjau dari Fikih Muamalah?. Penelitian ini termasuk pada kategori field research (penelitian lapangan) dengan metode penelitian deskriptif analitis dan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi

Hasil penelitian ini menemukan bahwa Penerapan e-katalog lokal di Bangka Barat tahun 2023 sudah cukup efektif, walaupun masih ada perangkat daerah yang melaksanakan proses pengadaan secara manual. Jumlah produk yang tayang sebanyak 2397 dan transaksi sebanyak 5288 paket sebesar Rp. 54.451.176.269. Analisis implementasi jual beli melalui transaksi e-katalog lokal ditinjau dari fikih muamalah telah memenuhi prinsip-prinsip fikih muamalah yaitu larangan zalim dalam bermuamalah, larangan melakukan gharar, larangan riba, larangan maysir, prinsip jujur dan dapat dipercaya, selain itu transaksi melalui e-katalog lokal juga telah memenuhi rukun dan syarat jual beli yaitu adanya penyedia sebagai penjual dan pejabat pengadaan sebagai pembeli, kemudian adanya barang yang diperjual belikan, hal ini bisa dilihat dari penyedia yang memasang foto produk dan mendiskripsikannya berupa bentuk, harga dan merk, kemudian adanya sighat (ijab qabul), yaitu berupa notifikasi dari penyedia (penjual) dan pernyataan persetujuan dari pejabat pengadaan (pembeli) atas penawaran penjual yang sudah tercantum dalam etalase e-katalog lokal. Selanjutnya transaksi e-katalog lokal dapat dikategorikan pada akad Bai’ Muajjal, dikarenakan system pembayarannya tidak secara tunai atau bisa ditangguhkan.