INDONESIA:
Dana Tabarru dan premi merupakan salah satu unsur penting dalam asuransi syariah sangat banyak diminati masyarakat karena dana tabarru dan premi dikumpulkan untuk membantu sesama peserta yang berdampak resiko. Laba bersih suatu perusahaan dalam periode tertentu dapat dijadikan acuan untuk dapat melihat bagaimana kinerja suatu perusahaan, dan apakah suatu perusahaan mampu menghasilkan laba. Dengan mengelola dana tabarru dan premi perusahaan diharapkan dapat memperoleh laba bersih sehingga dapat mendanai kelangsungan perusahaan. Dalam penelitian ini fokus pada kontribusi dana tabarru dan premi dikekolah oleh perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kontribusi dana tabarru dan premi terhadap laba bersih pada perusahaan asuransi jiwa syariah di indonesia periode 2020-2022. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan jenis data panel. Populasi pada penelitian ini ada 31, dengan jumlah sampel 7 perusahaan, dimana ada 84 data yang di ambil triwulan selama 3 tahun dari tahun 2020-2022. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa secara persial, Berdasarkan uji parsial (uji t) variabel independen dana tabarru memiliki thitung -1,510 dimana t-hitung - 1,510 > t-tabel -2,056 dan nilai signifikansi 0,143 > 0,05, variabel independen premi memiliki nilai t-statistik sebesar 2.198078 dengan t-tabel sebesar 1,877 probabilitinya sebesar 0,0308. Hal ini menunjukkan bahwa t-statistik sebesar 2.198078 lebih besar dari t-tabel sebsar 1,877 dan nilai probability nya sebesar 0,0308 yang mempunyai nilai lebih kecil dari 0,05 maka bisa ditarik kesimpulan bahwa variabel dana tabarrru tidak berpengaruh signifikan terhadap laba bersih, dan variabel premi berpengaruh signifikan terhadap variabel laba bersih Perusahaan asuransi jiwa syariah di Indonesia tahun 2020-2022 . Berdasarkan uji simultan (uji f) menyatakan bahwa bahwa F-statistik mengalami nilai positif sebesar 2.673156 dengan nilai probabilitinya sebesar 0.075122 dikarenakan nilai signifikansi mempunyai nilai lebih besar dari 0,05, sehingga H0 diterima dan H1 ditolak. Hal ini menunjukan 84 variabel independen secara bersama-sama tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel dependen.