INDONESIA
Permasalahan yang terjadi di SMP N 3 Pangkalanbaru yaitu kurangnya motivasi belajar pada mata pelajaran pendiddikan agama islam sehingga terdapat prestasi akademik yang rendah. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu, pertama untuk mengetahui bagaimana kondisi motivasi belajar siswa keluarga broken home di SMP Negeri 3 Pangkalanbaru.

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan tekhnik pengumpulan data dengan angket, dan dokumentasi hasil ujian akhir semester serta dilakukan analisis deskriptif. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan tekhnik purposive sampling, dimana sampel yang dipilih berdasarkan kriteria siswa di SMP N 3 Pangkalanbaru yaitu siswa yang kriteria broken home dengan sampel penelitian berjumlah 32 siswa. Dengan melakukan teknik pengukuran dengan skala kategori (tinggi, sedang, dan rendah) menggunakan tekhnik analisis deskriptif, analisis presentase, dan analisis interpreatif.

Hasil dari penelitian Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa sebagian besar siswa dari keluarga broken home memiliki motivasi belajar dalam kategori sedang dengan presentase 72% dengan frekuensi 23 orang. Namun terdapat juga beberapa siswa yang tetap memiliki motivasi belajar tinggi dengan presentase 12% dengan frekuensi 4 orang, kemungkinan karena dukungan dari guru, lingkungan yang positif, atau faktor kepribadian yang kuat. Sebaliknya, siswa dengan motivasi belajar rendah dengan presentase 16% dengan frekuensi 5 orang, umumnya mengalami kurangnya perhatian dari orang tua, tekanan psikologis, dan minimnya dukungan sosial.