INDONESIA:
Egosentris merupakan suatu perilaku yang selalu menjadikan dirinya sendiri sebagai pusat segala sesuatu. Peran orang tua terhadap perilaku egosentris anak merupakkan hal yang sangat penting dilakukan karena tujuannya adalah untuk menangani anak yang memiliki sifat egois. Dimana terdapat pemasalahan bahwa kebanyakan orang tua selalu memanjakan anak dengan selalu memenuhi segala keinginan anak ketika anak minta dibelikan sesuatu, hal itu dilakukan karena orang tua tidak ingin anaknya menangis dan tantrum jika tidak dipenuhi keinginannya. Sehingga dengan perilaku orang tua seperti itu akan menyebabkan perilaku egosentris pada anak, karena jika dibiarkan terus menerus, maka perilaku orang tua yang selalu memanjakan anaknya akan memberikan dampak negatif pada anak hingga perkembangan selanjutnya.

Penelitian yang digunakan ialah penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif kualitatif merupakan penelitian lapangan yang dianalisis dengan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi di Rt 005 Dusun Limbung Desa Jada Bahrin, sasaran penelitian ini yaitu anak usia 4-6 tahun dan orang tua anak. Analisis data yang digunakan berdasarkan data yang didapatkan lalu dikembangkan dan menjadi suatu hipotesis melalui tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

Temuan penelitian ini menunjukkan peran orang tua terhadap perilaku egosentris pada anak khususnya usia 4-6 tahun tidak selamanya buruk, peran orang tua mengenai perilaku egosentris pada anak berbeda-beda. Adanya perilaku egosentris sebagai proses pendewasaan diri dan pengendalian emosi yang akan berpengaruh pada perkembangan lainnya. Pentingnya disikapi sejak dini agar perilaku yang muncul tidak mengarah pada hal negatif diperkembangan selanjutnya. Beragamnya peran orangtua menghadapi perilaku egosentris anak yang muncul sehingga pentingnya orang tua bekerjasama serta menjadi contoh yang baik untuk anak, karena anak cenderung meniru tindakan dan sikap orang tuanya dan anak-anak belajar dari contoh yang diberikan orang tua. Orang tua juga memilki tanggung jawab penting dalam mendampingi dan menjalin komunikasi yang baik. Dengan memberikan kesempatan untuk berinteraksi sosial, mengawasi perilaku anak, serta mendorong motivasi, orang tua dapat mengarahkan anak untuk mengembangkan empati dan kesadaran sosial.