INDONESIA:
Penangana risiko adalah salah satu upaya dan langkah-langkah yang dilakukan oleh pihak Bank Pembiayaan Rakyat Syariah dalam mengatai suatu pembiayaan yang bermasalah. Restrukturisasi risiko adalah upaya yang akan dilakukan oleh bank dalam rangka membantu nasabah untuk menyelesaikan kewajiban terhadap bank, antara lain melalui penjadwalan kembali (rescheduling), persyaratan kembali (reconditioning), dan penataan kembali (restrcturing).

Sifat penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, tujuannya adalah menggambarkan secara sistematis tentang fokus penelitian. Data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi tentang penangana risiko pada pembiayaan cik gu. Data diperoleh dalam bentuk profil Bank Pembiayaan Rakyat Syariah, formulir-formulir, jumlah nasabah cik gu murabahah, dan dokumen lainnya. Keabsahan data menggunakan triangulasi teknik. Teknis analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan/verifikasi.

Hasil penelitian menunjukan bahwa secara umum Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Cabang Muntok telah menerapkan penanganan risiko dengan sangat optimal. Hal ini terbuktikan pertama, dengan jumlah 91 nasabah pembiayaan cik gu murabahah hanya ditemukan 2 nasabah yang pembiayaan yang bermasalah. Adapaun pada prosedur yang telah ditentukan oleh Bank pembiayaan Rakyat Syariah Cabang Muntok yaitu ketika pembiayaan murabahah Cik Gu sudah dikatakan bermasalah atau macet maka penanganan yang dilakukan oleh Bank Pembiayaan Rakyat Syariah adalah melakukan penagiahan langsung kepada nasabah yang bermasalah.