INDONESIA :
Bimbingan dan konseling merupakan bagian yang penting dalam pelaksanaan program Pendidikan. Salah satu tujuan utama layanan bimbingan dan konseling untuk membentuk siswa menjadi individu yang berkembang, optimal, produktif, dan berbudaya. Salah satu layanan yang ada dalam bimbingan dan konseling adalah layanan konseling individu. Konseling merupakan suatu layanan yang bersifat kuratif dan banyak menggunakan keterampilan dan Teknik dalam membantu konselinya menyelesaikan masalahnya. Pelayanan bimbingan dan konseling untuk sekolah menengah atas merupakan hal yang sangat penting untuk perkembangan peserta didik yang lebih mantap. Hal diatas senada dengan ungkapan yang disampaikan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, bahwasannya terdapat lima hal yang melatar belakangi perlunya layanan bimbingan di sekolah yakni: (1) masalah kebutuhan individu; (2) masalah perbedaan individu; (3) masalah kebutuhan individu; (4) masalah penyesuaian diri dan kelainan tingkah laku; (5) masalah belajar.

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui Implementasi Konseling individu dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa di SMA Negeri 1 Mendo Barat. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Sumber data primer penelitian ini adalah Guru BK, Wali Kelas, dan 3 Siswa XII.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Konseling Individual yang dirancang dengan baik dan dilakukan secara kalaboratif oleh guru, wali kelas, dan konselor sekolah sangat efektif dalam meningkatkan keinginan siswa untuk belajar. Melalui konseling, siswa dapat mengatasi masalah pribadi yang memengaruhi keinginan mereka untuk belajar, membuat kebiasaan belajar yang lebih baik, dan menerima dukungan emosional dari guru dan orang tua mereka. Setelah sesi konseling, kebutuhan siswa diidentifikasi melalui observasi dan diskusi dikelas. Jika motivasi siswa masih rendah, Tindakan lanjut dilakukan. Siswa merasa lebih percaya diri, berdaya, dan termotivasi untuk mencapai tujuan akademik mereka jika metode pengajaran disesuiakan dengan kebutuhan mereka dan lingkungan belajar yang positif dan bebas tekanan diciptakan. Dengan dukungan konseling yang tepat, motivasi dan prestasi belajar siswa dapat dipengaruhi secara signifikan.