INDONESIA:
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kenyataan di lapangan penerapan dalam pembinaan akhlak siswa sudah mulai diterapkan di sekolah. Masih kurangnya kesadaran siswa terhadap akhlak mulia karena masih terdapat siswa yang melakukan akhlak yang tidak terpuji seperti: berlisan kurang baik, kurang sopan terhadap guru dan tidak menaati tata tertib sekolah mendorong pertanyaan efektivitas pelaksanaan pendidikan agama Islam dalam pembinaan akhlak mulia siswa. Untuk itu guru pendidikan agama Islam berperan penting dalam membimbing dan mendidik siswa agar menjadi siswa yang memiliki akhlak mulia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran guru pendidikan agama Islam dalam pembinaan akhlak siswa kelas VI di SD Negeri 2 Jebus Bangka Barat dan kendala apa saja yang menghambat guru pendidikan agama Islam dalam pembinaan akhlak siswa kelas VI di SD Negeri 2 Jebus Bangka Barat.

Jenis penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif yakni penelitian yang memandang objek sebagai suatu yang dinamis, dan mendeskripsikan suatu fenomena apa adanya. Peneliti mengumpulkan data melalui metode wawancara, observasi, dan juga dokumentasi. Selanjutnya data dianalisis dengan menggunakan teknik reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran guru dalam pembinaan akhlak siswa kelas VI yaitu terbagi menjadi dua antara lain pertama melalui, pendidikan secara langsung yaitu mendidik, latihan, nasehat, teladan. Kedua, pendidikan secara tidak langsung di antaranya: pengawasan, hukuman. Adapun kendala yang menghambat peran guru dalam membina akhlak siswa di antaranya kurangnya perhatian orang tua, terbatasnya pengawasan pihak sekolah, dan kurangnya kesadaran siswa tentang pentingnya akhlak yang baik.