INDONESIA:
Kinerja keuangan merupakan gambaran kondisi keuangan bank dari masa lalu dan sebagai prospek masa depan baik itu peningkatan ataupun penurunan. Bank syariah dalam operasional sehari-hari juga dihadapkan pada berbagai risiko yang berkaitan dengan fungsi sebagai perantara keuangan. Salah satu risiko yang dihadapi oleh perbankan adalah adanya default nasabah atau ketidakmampuan nasabah untuk memenuhi perjanjian dengan bank syariah. Default nasabah ini akan mengakibatkan adanya pembiayaan bermasalah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Beban Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) dan Non Performing Financing (NPF) Terhadap Laba Bersih Pada Bank Muamalat Indonesia Tahun 2018-2021.

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian asosiatif kausal. Sumber data dalam penelitian ini menggunakan sumber data sekunder. Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan Bank Muamalat Indonesia tahun 2018-2021. Teknik pengambilan sampel menggunakan sanpling jenuh. Jumlah sampel yang diambil 48. Teknik analisi data yang digunakan adalah statistik deskriptif, uji asumsi klasik, uji hipotesis dan uji regresi linier berganda. Penelitian menggunakan Eviews9.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdasrkan hasil uji T menunjukan BOPO memiliki nilai signifikansi 0,8330>0,05 dan dilihat dari nilai thitung sebesar 0,212097< nilai ttabel sebesar 2,01410 delngan nilai signifikansi, sehingga BOPO tidak berpengaruh terhadap laba bersih. NPF memiliki nilai signifikansi 0,0000<0,05 dan dilihat dari nilai thitung -4,560528> ttabel sebesar 2,01410, sehingga NPF berpengaruh negatif terhadap laba bersih. Hasil uji F menunjukan variabel BOPO dan NPF secara simultan berpengaruh terhadap laba bersih dengan nilai signifikansi sebesar 0,0000172<0,05 dan nilai Fhitung 10,57467> nilai Ftabel 3.20.