Bank Syariah merupakan sebuah lembaga keuangan syariah dengan berorientasi dan berdasarkan pada laba dan laba juga bukan hanya untuk kepentingan pemilik atau sendiri saja, tetapi sangat penting juga dalam mengembangkan usaha bank syariah. ROA dapat digunakan untuk mengukur seberapa baik pihak manajemen bank dalam memperoleh keuntungan secara keseluruhan, karena semakin besar ROA suatu bank semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan aktiva. Rasio-rasio keuangan yang dapat mempengaruhi penilaian ROA diantaranya seperti Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF), dan Biaya Operasional Terhadap Pendapatan Operasional (BOPO).
Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh CAR, NPF, BOPO terhadap profitabilitas (ROA). Populasi penelitian ini menggunakan 14 Bank Umum Syariah. Metode analisis data yang digunakan adalah uji asumsi klasik, uji regresi linier berganda, dan uji hipotesis dengan menggunakan data sekunder dari laporan keuangan. Penelitian ini menggunakan software SPSS versi 25.
Berdasarkan penelitian menunjukan bahwa Capital Adequacy Ratio (CAR) tidak berpengaruh signifikan terhadap Profitabilitas (ROA). Non Performing Financing (NPF) terhadap Profitabilitas (Return On Asset (ROA)) berpengaruh positif dan signifikan terhadap Return On Assiet (ROA). Biaya Operasional
Terhadap Pendapatan (BOPO) terhadap Profitabilitas (Return On Asset (ROA)) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Return On Assiet (ROA). CAR, NPF, dan BOPO secara simultan (uji f) berpengaruh terhadap ROA pada Bank Umum Syariah tahun 2016-2020.